• Thursday, 19 September 2024

Kesenian Indonesia Curi Perhatian di Festival Belt and Road di China

Kesenian Indonesia Curi Perhatian di Festival Belt and Road di China
Ilustrasi kesenian. Atraksi tari kolosal di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jatim. Minggu (15/9/2024) ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi

SEAToday.com, Jakarta - Kesenian Indonesia berhasil mencuri perhatian di Festival Kuliner Internasional Sabuk dan Jalan ke-6 di Beijing, China. Penampilan angklung, tari tradisional, dan lagu daerah Indonesia untuk pertama kalinya ditampilkan di acara internasional tersebut, memperkenalkan budaya Nusantara ke hadapan dunia.

Acara yang berlangsung pada 15 hingga 17 September 2024 ini diadakan di Stasiun Langyuan, sebuah ruang publik dan kreatif di Beijing.

Penampil dari kesenian Indonesia adalah Risnandar, seorang dosen di Central Conservatory of Music Beijing, bersama istrinya, Titik Parmuji, serta anak mereka, Pradana Aji Ramadhani. "Baru pertama kalinya ada kesenian Indonesia pada acara seperti ini," kata Risnandar di Stasiun Langyuan, seperti dikutip dari Antara.

Selama dua hari, kesenian Indonesia dijadwalkan tampil enam kali, masing-masing dengan variasi yang berbeda. Pada tanggal 17 September, penampilan pukul 15.30 menyuguhkan lima karya, termasuk pertunjukan angklung yang membawakan lagu populer "Yue Liang Dai Biao Wo De Xin", serta perpaduan angklung dan gendang dengan lagu daerah "Ayam Den Lapeh". Tidak ketinggalan, tari Syukur Asih dan lagu Gemu Famire turut menghibur penonton dengan mengajak mereka menari bersama.

Kehadiran penonton yang antusias menambah semarak acara. Bahkan, banyak dari mereka tanpa diajak langsung naik ke panggung dan ikut bergoyang saat lagu Gemu Famire dimainkan.

"Untuk memperkenalkan seni Indonesia juga, jadi kami ajak penonton untuk ikut bergoyang," tambah Risnandar.

Festival ini tidak hanya menampilkan kesenian Indonesia, tetapi juga mengundang sekitar 200 makanan dari 20 negara yang tergabung dalam Belt and Road Initiative.

Selain menikmati berbagai sajian kuliner, para pengunjung juga dihibur dengan penampilan seni dan budaya dari berbagai negara, menjadikan festival ini sebagai perayaan keanekaragaman yang meriah.

Penulis: Ravina Halim

Share
News Update
UN General Assembly Overwhelmingly Passes Resolution Calling to End Israeli Occupation of Palestine

UN General Assembly Overwhelmingly Passes Resolution Calling to End Israeli Occupation of Palestine

14 Whoosh Trips Canceled Due to Earthquake in Bandung Regency

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) canceled 14 trips of the Jakarta-Bandung High-Speed rail “Whoosh” due to the 5.0-magnitude earthquake that occurred in Bandung Regency, West Java, on Wednesday (9/18) at 9.41 AM wes...

Indonesian Epigraphy Experts Association Proposes Ancient Script...

The Indonesian Epigraphy Experts Association (PAEI) has proposed that ancient scripts be introduced as an extracurricular activity in schools. The aim is to enable students to understand the importance of preserving cult...

Indonesia’s First Basilica to be Built in Nusantara

Indonesia’s first basilica will be built in Nusantara (IKN). This house of worship will be named Basilica Nusantara Santo Fransiskus Xaverius.

MoEF Announces Birth of Javan Rhino in Ujung Kulon National Park

The Ministry of Environment and Forestry (MoEF) has announced the news of a Javan rhino calf born (Rhinoceros sondaicus) in Ujung Kulon National Park (TNUK). The discovery was made by the park's monitoring team.

Trending