SEAToday.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI mengingatkan peserta pemilu untuk tidak berkampanye di media sosial selama masa tenang. Bawaslu pun mengaku akan emngadakan patroli siber untuk memantau akun yang didaftarkan peserta pemilu dan akun pribadi mereka.

“Selain itu, untuk memastikan akun media sosial yang milik akun personal itu tidak memenuhi unsur yang seharusnya tidak dilakukan, misalnya menghasut, memfitnah, mengadu domba, karena ada Undang-Undang ITE yang berlaku dan menjadi kewenangan dari Bawaslu untuk melakukan penanganan pelanggaran hukum lainnya,” kata Anggota Bawaslu Lolly Suhenty seperti dilansir Antara.

KPU sendiri menetapkan masa tenang dari 11-13 Februari 2024. Dalam masa ini, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kampanye langsung atau via media sosial dilarang. 

Lolly mengungkapkan, seluruh akun media sosial yang terdaftar di KPU harus dipastikan turun.

“Kalau masih ada maka dia nanti masuk ke dalam penanganan pelanggaran. Selanjutnya, untuk medsos yang akunnya personal maka menjadi kewajiban Bawaslu untuk mencermati,” kata Lolly.

Lebih lanjut, Lolly meminta peserta pemilu untuk tidak memberikan sejumlah uang atau barang kepada masyarakat selama masa tenang dan nanti saat pemungutan suara.

“Kita sama-sama tahu Pasal 523 ayat 2 (UU Pemilu) pada masa tenang, kalau itu dilakukan maka sanksinya pidana pemilu, sanksinya empat tahun pidana penjara ditambah Rp48 juta kalau tidak salah dendanya,” kata Lolly mengakhiri.