• Wednesday, 02 April 2025

Komisi I Dukung Kebijakan Internet Ramah Anak untuk Kurangi Dampak Negatif

Komisi I Dukung Kebijakan Internet Ramah Anak untuk Kurangi Dampak Negatif
Ilustrasi media sosial. (Photo by Adem AY on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, menyatakan dukungannya terhadap rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk segera menerbitkan regulasi tentang internet ramah anak. Aturan ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif media sosial bagi anak-anak di bawah umur.

Dilansir dari Antara News, "Kami mendukung penuh langkah Komdigi untuk merilis aturan internet ramah anak di Indonesia karena dampak negatifnya begitu luar biasa," kata Oleh Soleh.

Oleh Soleh berharap bahwa peraturan tersebut dapat memberikan batasan yang jelas terkait penggunaan media sosial bagi anak-anak serta kejelasan mengenai sanksi yang berlaku. 

Ia mengungkapkan bahwa dampak negatif internet bagi anak sangat besar, mengingat banyak anak di bawah umur yang kini kecanduan gawai akibat penggunaan internet yang tidak terbatas di Indonesia. Di sisi lain, banyak orang tua yang kurang menyadari bahaya internet bagi anak-anak mereka.

“Keadaan ini membuat anak-anak menjadi korban. Mereka menjadi marah saat dilarang menggunakan handphone atau tablet. Padahal, banyak konten di internet yang berbahaya bagi kesehatan mental mereka,” ujarnya.

Menurutnya, konten-konten yang beredar di internet saat ini banyak yang tidak pantas, seperti maraknya game online yang mengajarkan kekerasan, banyaknya konten dewasa, dan promosi produk kecantikan yang berbahaya. Selain itu, masih banyak konten yang berisi ajakan untuk berjudi online atau tawaran pinjaman online yang kini mulai menyasar anak-anak berusia belasan tahun.

Ia berpendapat bahwa Indonesia masih tertinggal dalam pengaturan media sosial untuk anak-anak di bawah umur, karena negara-negara seperti Australia dan Tiongkok sudah lebih dulu menetapkan aturan mengenai penggunaan internet dan media sosial bagi anak-anak. “Kami memberikan apresiasi terhadap inisiatif dari Komdigi, sambil berharap aturan pengelolaan internet yang ramah anak dapat diwujudkan dalam bentuk undang-undang,” ujarnya.

Dalam penjelasannya, ia juga mengingatkan pentingnya kejelasan mengenai sanksi bagi platform digital yang mengabaikan konten-konten yang mengandung kekerasan, kampanye LGBT, atau seks bebas. Sanksi tersebut juga sebaiknya berlaku bagi orang tua yang tidak mematuhi aturan penggunaan internet yang ramah anak. “Jika hanya ada imbauan tanpa sanksi, saya meragukan efektivitas aturan tersebut dalam membatasi penggunaan internet atau media sosial bagi anak-anak,” katanya.

Sebelumnya, pada Senin (14/1), Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengadakan pertemuan untuk membahas strategi pemerintah dalam melindungi anak-anak di dunia digital. 

“Kami membahas bagaimana cara melindungi anak-anak kita di ruang digital, dan kami akan melihat langkah selanjutnya,” kata Meutya Hafid setelah rapat di Istana Merdeka, Jakarta. Meutya menambahkan bahwa kemungkinan akan disusun draf peraturan pemerintah sebagai langkah awal sambil meninjau regulasi yang lebih kuat untuk melindungi anak-anak di dunia digital.

Penulis: Salvira Aulia

Share
Insight Indonesia
TNI Law Amendments Officially Passed by Parliament

TNI Law Amendments Officially Passed by Parliament

President Prabowo Leads Meeting on Downstream Industry Accelerati...

President Prabowo Subianto held a limited meeting with several cabinet ministers at his residence in Hambalang, Bogor

Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of O...

Japan's Prime Minister, Shigeru Ishiba, expressed his support for Indonesia's efforts to become a full member of the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), which currently consists of 38 countries...

Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30

Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.

Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...

The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...

Trending Topic
Weather Forecast
Potential Extreme Weather to Hit Western Indonesia

Potential Extreme Weather to Hit Western Indonesia

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) Predic...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that high-intensity rainfall will continue until March 11. Although a slight decrease in intensity is expected in the coming days due to weather modific...

Weather Forecast: Light Rain Across Jakarta on Thursday Afternoon

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) forecasts that all areas of Jakarta will experience light rain on Thursday (2/13) afternoon.

Jakarta Weather Forecast: Rain in the Morning, Clouds Throughout...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has forecasted light rain in several areas of Jakarta on Tuesday morning, including West Jakarta, Central Jakarta, East Jakarta, North Jakarta, and the Thousand...

Weather Forecast: Light Rain Expected in Parts of Jakarta on Mond...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that several areas in Jakarta will experience light rain on Monday (2/10) morning.