• Wednesday, 02 April 2025

Netanyahu Bertemu Biden Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Netanyahu Bertemu Biden Bahas Gencatan Senjata di Gaza
The Commissioner-General of the United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) warned that children in Gaza are dying due to cold weather and lack of adequate shelter. (ANTARA/Anadolu)

SEAToday.com, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdiskusi dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengenai perkembangan negosiasi terkait kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.

"Perdana Menteri berdiskusi dengan Presiden Amerika mengenai kemajuan negosiasi untuk membebaskan sandera kami dan memberi tahu dia mengenai mandat yang diberikannya kepada tim negosiasi di Doha untuk mempercepat pembebasan sandera kami," demikian pernyataan kantor Netanyahu seperti dilansir CNN.

Kantor Perdana Menteri Israel menyampaikan bahwa Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan Presiden AS, Joe Biden, mengenai kemajuan negosiasi untuk pembebasan sandera. Dalam percakapan itu, Netanyahu juga menyampaikan mandat yang diberikan kepada tim negosiasi di Doha untuk mempercepat proses pembebasan sandera.

Netanyahu menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump atas kerja sama mereka dalam mendukung misi tersebut.

Sementara itu, Gedung Putih mengungkapkan bahwa Biden dan Netanyahu membahas negosiasi di Doha berdasarkan proposal yang diajukan Biden pada bulan Mei. Dalam kesempatan tersebut, Biden kembali menekankan pentingnya gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan para sandera, serta peningkatan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Netanyahu, yang bertemu dengan utusan Timur Tengah pemerintahan Trump yang akan datang, Steve Witkoff, pada hari Sabtu, menghadapi tekanan dari pemerintahan AS saat ini dan yang akan datang untuk mencapai kesepakatan.

Pekan lalu, Witkoff mengungkapkan kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan di Doha dan menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dapat dicapai sebelum pelantikan Trump pada 20 Januari. Namun, seorang pejabat senior pemerintahan menyatakan bahwa negosiasi tetap berlangsung sulit.

Trump sendiri menyatakan akan ada “konsekuensi besar” di Timur Tengah jika para sandera tidak dibebaskan sebelum dia dilantik. Sementara itu, penasihat keamanan nasional yang akan datang, Mike Waltz, mengatakan kepada ABC pada hari Minggu bahwa dia berharap ada kesepakatan tercapai sebelum pelantikan.

“Saya ingin melihat para sandera berjalan melintasi landasan, atau setidaknya tercapainya kesepakatan sebelum pelantikan, karena Presiden Trump sangat serius,” ujar Mike Waltz.

Waltz juga menegaskan bahwa Hamas kini “sangat terisolasi” dan perlu “masuk ke dalam sebuah kesepakatan.”

Sementara itu, pemerintahan Biden pada hari Minggu sebelumnya menyatakan bahwa mereka terus berupaya untuk mengamankan kesepakatan penyanderaan sebelum presiden meninggalkan jabatannya.

Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, mengatakan kepada Jake Tapper dari CNN bahwa meskipun mencapai kesepakatan sebelum 20 Januari “mungkin saja,” ia tidak dapat memberikan kepastian.

“Kami sudah sangat dekat, tetapi tetap saja, dekat belum berarti sampai, karena sebelum benar-benar melewati garis finis, kami belum selesai,” ujar Sullivan dalam program “State of the Union.”

 

Share
Insight Indonesia
TNI Law Amendments Officially Passed by Parliament

TNI Law Amendments Officially Passed by Parliament

President Prabowo Leads Meeting on Downstream Industry Accelerati...

President Prabowo Subianto held a limited meeting with several cabinet ministers at his residence in Hambalang, Bogor

Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of O...

Japan's Prime Minister, Shigeru Ishiba, expressed his support for Indonesia's efforts to become a full member of the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), which currently consists of 38 countries...

Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30

Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.

Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...

The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...

Trending Topic
Weather Forecast
Potential Extreme Weather to Hit Western Indonesia

Potential Extreme Weather to Hit Western Indonesia

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) Predic...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that high-intensity rainfall will continue until March 11. Although a slight decrease in intensity is expected in the coming days due to weather modific...

Weather Forecast: Light Rain Across Jakarta on Thursday Afternoon

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) forecasts that all areas of Jakarta will experience light rain on Thursday (2/13) afternoon.

Jakarta Weather Forecast: Rain in the Morning, Clouds Throughout...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has forecasted light rain in several areas of Jakarta on Tuesday morning, including West Jakarta, Central Jakarta, East Jakarta, North Jakarta, and the Thousand...

Weather Forecast: Light Rain Expected in Parts of Jakarta on Mond...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that several areas in Jakarta will experience light rain on Monday (2/10) morning.