Alasan Profesor Stella Christie Mau Gabung Kabinet Prabowo-Gibran
SEAToday.com, Bogor – Stella Christie seorang profesor muda yang memutuskan gabung ke kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Tentu saja ada alasan khusus kenapa wanita yang menjalani profesi sebagai Guru Besar Tsinghua University China ini mau menjadi bagian dari pemerintahan mendatang.
Stella sempat dipanggil Prabowo dua kali. Pertama pada Selasa (15/10) ke rumah Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Kedua, pada Kamis (17/10) Stella untuk menjalani pembekalan di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Pembekalan calon wakil menteri yang kabarnya berjumlah 54 orang ini membahas beragam topik seperti antikorupsi, media dan komunikasi, kecerdasan buatan (AI), dan masih banyak lagi.
Menurut informasi yang beredar, Stella akan mengisi salah satu kursi wakil menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang. Diduga ia akan menduduki wakil menteri mengurusi bidang pendidikan atau riset dan teknologi atau ristek.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (17/10) usai menjalani pembekalan bersama calon wakil menteri lainnya, Stella mengatakan sudah lama dia kagum dengan visi misi Prabowo dan Gibran untuk membangun dan menyejahterakan Indonesia ke depan.
Stella yang sudah lama bekerja di luar negeri, sudah saatnya mengabdi untuk bersama-sama membangun Indonesia. Wanita berusia 45 tahun ini sudah mendapat manfaat dari Indonesia, sudah saatnya ia memberikan tenaga, pikiran, dan waktu untuk bangsa dan negara.
“Saya kuliah dan bekerja di luar negeri. Saya berasal dari pendidikan di Indonesia. Saya besar di Indonesia dari TK sampai SMA sekolah di Indonesia sampai mendapat beasiswa di Harvard University. Jadi itu hasil pendidikan dari Indonesia, sekarang saya menyumbangkan apa yang saya punya,” kata Stella dikutip dari Antara.
Stella lahir di Medan pada 11 Januari 1979. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Santa Ursula Jakarta dari SD sampai tingkat SMA. Sosok Stella yang cerdas membuat ia mendapat beasiswa kuliah di luar negeri, misalnya dapat dari Pemerintah Singapura dan dari United World College untuk melanjutkan studi di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.
Pada tahun 1999, ia meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cum laude with Highest Honors pada tahun 2004. Kemudian dia lanjut kuliah S3 doktoral di Northwestern University dan meraih gelar PhD.
Recommended Article
News Update
Transjakarta Launches Open-Top Double-Decker Bus Tour, Let's Expl...
Transjakarta has unveiled its latest innovative offering, the Open Top Tour of Jakarta. This open-top double-decker bus service aligns with the city’s vision of becoming a global destination by enhancing its appeal as a...
91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived...
The Ministry of Foreign Affairs has successfully evacuated 91 Indonesian citizens from Syria on December 20 and 21, 2024. The evacuation was divided into three flights.
Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...
Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.
Light Rain Expected Across Most of Jakarta
The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).