• Saturday, 23 November 2024

Kisah Heroik Prajurit TNI Jaga Perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalimantan

Kisah Heroik Prajurit TNI Jaga Perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalimantan
Ilustrasi - Prajurit TNI menjaga perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan (Foto: TNI Angkatan Darat)

SEAToday.com, Kapuas Hulu – Tahun ini TNI berusia 79 tahun. Menjaga perbatasan Indonesia demi kedaulatan bangsa dan negara dilakukan oleh para prajurit TNI. Misalnya yang dilakukan di Perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Salah satu tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2004 adalah penjagaan perbatasan. Seperti diketahui luasnya wilayah Indonesia dengan beragam karakter wilayah perbayasan yang berbeda-beda, maka kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI sangat penting.

Saat ini selain di kawasan Kalimantan Barat memang masih ada beberapa titik perbatasan yang dijaga ketat oleh prajurit TNI, misalnya di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dekat dengan Timor Leste dan Papua dengan perbatasan Papua Nugini.

Prajurit TNI yang menjaga perbatasan masuk dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan atau Pamtas. Salah satunya dari Satgas Pamtas Yon Armed 10/ Kostrad Pos Perumbang yang melaksanakan penjagaan di di wilayah Perumbang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Perbatasan di tempat ini cukup unik karena menggunakan patok, maka para  prajurit TNI melakukan patrol patok yang dijalankan. Para prajurit TNI harus melakukan pemeriksaan, pengecekan satu per satu patok perbatasan dengan jarak panjang di dalam hutan Kalimantan yang cukup lebat.

Total ada 117 patok yang harus diperiksa secara berkala dan menjadi tanggung jawab para prajurit TNI. Jarak tempuh dari pos penjagaan menuju patok pertama sekitar 2,5 kilometer dan dilakukan selama 10-12 hari perjalanan pulang – pergi untuk mencapai 117 patok yang menjadi tanggung jawab mereka.

Patroli patok wajib dilakukan untuk mengetahui dan memastikan kondisi patok sebagai batas negara Indonesia dengan Malaysia tidak bergeser, rusak, apalagi hilang.  Tentu saja apa yang mereka lakukan semata-mata untuk menjaga kedaulatan NKRI dan dijalani dengan penuh semangat.

Sudah pasti untuk menjalani patrol patok prajurit TNI membutuhkan kondisi fisik yang proma dan mental yang cukup kuat. Mereka harus berjalan kaki melintasi sungai, menyusuri rawa, hingga menerobos penghalang-penghalang di hutan.

Pada tahun 2024 TNI Angkatan Darat mengirimkan 350 prajurit ke perbatasan Indonesia dengan Malaysia untuk bertugas selama setahun. TNI juga berkoordinasi dengan tentara Malaysia yang juga menjaga perbatasan. Jumlah pasukan bisa ditambah apabila diperlukan.

 

 

Share
News Update
UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

Erick Thohir Officially Inaugurates New Board for Indonesian Futs...

The formation of the new management for these two federations under PSSI aims to align all stakeholders related to football in Indonesia.

BAZNAS to Build Hospitals, Mosques, Schools in Gaza Recovery Prog...

The funds to be used are the donation funds that are still being held for the Palestinian people. According to him, the donation for Palestine titled “Membasuh Luka Palestina”

Ngurah Rai Airport Expands Access to Nusantara via Balikpapan wit...

General Manager of PT Angkasa Pura Indonesia I Gusti Ngurah Rai Airport Ahmad Syaugi Shahab in Denpasar, on Wednesday (11/20), said this route adds connection opportunities to the State Capital of the Archipelago.

Minister Yusril Clarifies: Mary Jane Veloso Transferred, Not Rele...

Yusril explained that the Indonesian government had received an official request from the Philippine government regarding the transfer of Mary Jane Veloso. The transfer can be carried out if the conditions set by the Ind...

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1