Kisah Heroik Prajurit TNI Jaga Perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalimantan
SEAToday.com, Kapuas Hulu – Tahun ini TNI berusia 79 tahun. Menjaga perbatasan Indonesia demi kedaulatan bangsa dan negara dilakukan oleh para prajurit TNI. Misalnya yang dilakukan di Perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Salah satu tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2004 adalah penjagaan perbatasan. Seperti diketahui luasnya wilayah Indonesia dengan beragam karakter wilayah perbayasan yang berbeda-beda, maka kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI sangat penting.
Saat ini selain di kawasan Kalimantan Barat memang masih ada beberapa titik perbatasan yang dijaga ketat oleh prajurit TNI, misalnya di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dekat dengan Timor Leste dan Papua dengan perbatasan Papua Nugini.
Prajurit TNI yang menjaga perbatasan masuk dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan atau Pamtas. Salah satunya dari Satgas Pamtas Yon Armed 10/ Kostrad Pos Perumbang yang melaksanakan penjagaan di di wilayah Perumbang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Perbatasan di tempat ini cukup unik karena menggunakan patok, maka para prajurit TNI melakukan patrol patok yang dijalankan. Para prajurit TNI harus melakukan pemeriksaan, pengecekan satu per satu patok perbatasan dengan jarak panjang di dalam hutan Kalimantan yang cukup lebat.
Total ada 117 patok yang harus diperiksa secara berkala dan menjadi tanggung jawab para prajurit TNI. Jarak tempuh dari pos penjagaan menuju patok pertama sekitar 2,5 kilometer dan dilakukan selama 10-12 hari perjalanan pulang – pergi untuk mencapai 117 patok yang menjadi tanggung jawab mereka.
Patroli patok wajib dilakukan untuk mengetahui dan memastikan kondisi patok sebagai batas negara Indonesia dengan Malaysia tidak bergeser, rusak, apalagi hilang. Tentu saja apa yang mereka lakukan semata-mata untuk menjaga kedaulatan NKRI dan dijalani dengan penuh semangat.
Sudah pasti untuk menjalani patrol patok prajurit TNI membutuhkan kondisi fisik yang proma dan mental yang cukup kuat. Mereka harus berjalan kaki melintasi sungai, menyusuri rawa, hingga menerobos penghalang-penghalang di hutan.
Pada tahun 2024 TNI Angkatan Darat mengirimkan 350 prajurit ke perbatasan Indonesia dengan Malaysia untuk bertugas selama setahun. TNI juga berkoordinasi dengan tentara Malaysia yang juga menjaga perbatasan. Jumlah pasukan bisa ditambah apabila diperlukan.
Recommended Article
News Update
Transjakarta Launches Open-Top Double-Decker Bus Tour, Let's Expl...
Transjakarta has unveiled its latest innovative offering, the Open Top Tour of Jakarta. This open-top double-decker bus service aligns with the city’s vision of becoming a global destination by enhancing its appeal as a...
91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived...
The Ministry of Foreign Affairs has successfully evacuated 91 Indonesian citizens from Syria on December 20 and 21, 2024. The evacuation was divided into three flights.
Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...
Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.
Light Rain Expected Across Most of Jakarta
The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).