• Saturday, 23 November 2024

Situasi Memanas, Kemlu Minta WNI di Lebanon Segera Evakuasi

Situasi Memanas, Kemlu Minta WNI di Lebanon Segera Evakuasi
Kondisi Lebanon pasca serangan Israel (Foto: /ANTARA/Anadolu/py)

SEAToday.com, Beirut – Kondisi di Lebanon pasca serangan militer Israel baru-baru ini menyebabkan banyak warga setempat mencari perlindungan di tempat aman. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) meminta warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon juga lakukan evakuasi.

Melansir Antara, Kemlu RI dan KBRI Indonesia di Lebanon di kota Beirut sudah melakukan koordinasi untuk mencari solusi membantu WNI melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan koordinasi yang dilakukan secara online itu juga mengecek kondisi terakhir di Lebanon.

KBRI di Lebanon sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah WNI. Beberapa di antaranya memilih untuk tetap tinggal di Lebanon karena merasa daerah tempat tinggal mereka masih aman dan jauh dari efek serangan Israel. Jumlah WNI di Lebanon sekitar 159 orang namun tak termasuk staf KBRI dan personel TNI yang bertugas di Lebanon yang mencapai 1200 prajurit.

Dengan jumlah 1.200 prajurit maka rasanya cukup membantu WNI di Lebanon untuk melakukan evakuasi. Tentu saja apabla prajurit TNI dibutuhkan harus melakukan komunikasi dengan UNIFIL yang memang menjaga perdamaian di Lebanon sejak beberapa tahun silam.

Mengingat kondisi di Lebanon masih memanas, Kemlu meminta kepada WNI untuk tidak datang ke Lebanon dan Israel untuk mencegah terjadinya hal-hal yan tak dinginkan. Memang pada 1 Agustus 2024 lalu KBRI di Lebanon memulangkan 25 WNI ke Indonesia.

Israel disebut melakukan serangan udara ke Lebanon sejak 23 September 2024 lalu. Menurut informasi yang dihimpun, serangan Israel sudah menewaskan sekitar 960 orang dan menyebabkan sekitar 2.770 orang luka-luka.

Warga Lebanon pun sudah banyak yang mencari tempat aman, misalnya yang menetap di Lebanon Selatan. Karena mendengar banyak ledakan menyebabkan mereka memilih untuk meninggalkan rumah. Walaupun banyak warga lokal yang juga pergi memakai mobil hingga terjebak macet karena antrian kendaraan yang ingin melakukan evakuasi.

 

Share
News Update
UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

Erick Thohir Officially Inaugurates New Board for Indonesian Futs...

The formation of the new management for these two federations under PSSI aims to align all stakeholders related to football in Indonesia.

BAZNAS to Build Hospitals, Mosques, Schools in Gaza Recovery Prog...

The funds to be used are the donation funds that are still being held for the Palestinian people. According to him, the donation for Palestine titled “Membasuh Luka Palestina”

Ngurah Rai Airport Expands Access to Nusantara via Balikpapan wit...

General Manager of PT Angkasa Pura Indonesia I Gusti Ngurah Rai Airport Ahmad Syaugi Shahab in Denpasar, on Wednesday (11/20), said this route adds connection opportunities to the State Capital of the Archipelago.

Minister Yusril Clarifies: Mary Jane Veloso Transferred, Not Rele...

Yusril explained that the Indonesian government had received an official request from the Philippine government regarding the transfer of Mary Jane Veloso. The transfer can be carried out if the conditions set by the Ind...

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1