SEAToday.com, Gorontalo – Gempa Gorontalo berkekuatan magnitudo terjadi pada Selasa (24/9) sekitar pukul 02.51 WIB. Melansir dari akun X @infoBMKG dijelaskan terkait gampa yang tak berpotensi tsunami tersebut.
“#Gempa Mag:6.4, 24-Sep-2024 02:51:04WIB, Lok:0.12LS, 122.92BT (76 km BaratDaya BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:139 Km #BMKG,” cuit akun @infoBMKG.
Menurut data BMKG Gorontalo pusat gempa terjadi pada 74 kilometer barat daya Gorontalo dengan kedalaman 145 kilometer. Guncangan gempa dirasakan hingga skala III-IV MMI di beberapa wilayah yang berbatasan dengan Sulawesi Utara.
Daerah-daerah yang terdampak gempa antara lain di kawasan Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan, Pohuwato, Kota dan Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, Boalemo, dan Luwuk. Beberapa lainnya terguncang pada skala III MMI seperti Gorontalo Utara, Buol, dan Bolaang Mongondow Timur.
Guncangan gempa cukup keras membuat banyak warga di daerah-daerah tersebut terbangun dari tidurnya karena waktu menunjukkan dini hari. Warga yang berada di rumah langsung terbangun dan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Saat berita ini ditulis belum diketahui berapa jumlah korban akibat gempa tersebut.
Berada di daerah pesisir dan dekat dengan kawasan Laut Pasifik membuat Gorontalo menjadi salah satu daerah di Indonesia yang bisa terkena gempa karena beberapa sesar atau patahan aktif berada di dekat Gorontalo.
Melansir dari situs Universitas Negeri Gorontalo, Kepala Pusat Studi Kebencanaan LPPM Universitas Negeri Gorontalo Muh. Kasim, ST., MT., mengatakan, di sekitar wilayah Provinsi Gorontalo terdapat pemicu gempa yang harus diwaspadai.
“Di bagian utara Sulawesi ada Sesar Tunjaman Laut Sulawesi dan di bagian selatan ada Sesar Naik Balantak yang menyebabkan gempa sebanyak dua kali pada tanggal 26 kemarin. Pada beberapa waktu yang lalu, kita juga bisa merasakan gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan sesar yang ada Sangihe. Belum lagi pengaruh desakan lempengan Samudra Pasifik ke arah barat yang jika aktif akan memicu sesar-sesar kecil disekitarnya,” katanya.
Tak hanya kena gempa, Gorontalo bisa berpotensi terkena Tsunami apabila gempa di laut memiliki kekuatan Magnitudo di atas 6,5. “Potensi terjadinya Tsunami di Provinsi Gorontalo sangat besar, karena pada tahun 1939 tercatat gempa besar yang terjadi di laut dan memicu terjadinya Tsunami di pesisir selatan Gorontalo,” ungkap Kasim.
Ia menghimbau agar masyarakat yang tinggal wilayah daerah pesisir Gorontalo untuk waspada bila terjadi gempa bumi dan masyarakat yang tinggal di daerah lereng pun juga harus mewaspadai terjadinya gempa, karena getaran gempa bisa mengakibatkan kegagalan lereng sehingga bisa terjadi longsor.
Recommended Article
News Update
US President-Elect Donald Trump Appoints Elon Musk to Lead Govern...
US president-elect Donald Trump has appointed SpaceX founder Elon Musk (@elonmusk) to lead the Government Efficiency Department.
President Prabowo Meets President Joe Biden to Mark 75th Annivers...
Indonesian President Prabowo Subianto held a bilateral meeting with US President Joe Biden at the White House in Washington DC on Tuesday (11/12).
Prabowo Meets Biden at The White House to Discuss Indonesia-US Di...
During the meeting, President Prabowo was warmly received by President Biden, and the two leaders discussed the strong diplomatic ties between Indonesia and the U.S.
Multiple Accidents on Cipularang Toll Road KM 92 Damaging Numerou...
The collision occurred as the KM 92 area was hit by heavy rain and lightning, which likely contributed to poor visibility and slippery road conditions.
Trending
- # Daily Update
- # Regional
- # Nasional
- # Internasional
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).