SEAToday.com, Paris – Presiden Prancis Emmanuel Macron angkat bicara terkait pengakuan kepada Palestina. Meski belum memberikan pengakuan sekarang, Prancis akan melakukannya suatu hari nanti.
“Tidak ada yang tabu bagi Prancis dan saya untuk mengakui Palestina sebagai negara, tapi pengakuan ini harus dilakukan pada waktu yang tepat,” ujar Macron di depan sejumlah awak media di sela-sela konferensi pers usai bertemu dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz.
Sebagai presiden, Macron enggan mempercepat mengakui negara Palestina mengikuti negara-negara di Eropa lainnya. Menurut Macron hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang emosional. “Saya tidak mau melakukan pengakuan karena emosional,” tambahnya.
Tak dipungkiri, selama ini pengakuan formal atas negara Palestina diharapkan bisa menjadi cara agar konflik di Gaza bisa berakhir. Sayangnya, meski sudah banyak negara mengakui Palestina, Israe melalui kekuatan militernya tetap menyerang Gaza. Terbaru, Israel bahkan menyerang permukiman tenda di Rafah dan menyebabkan puluhan orang meninggal.
Semakin banyak negara yang mengakui Palestina memicu dinamika di dalam politik Israel. Adalah pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid yang meminta Benjamin Netanyahu untuk ikut mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat dengan adanya kondisi dan jaminan tertentu.
Reaksi Lapid ini terjadi setelah tiga negara Eropa yakni Norwegia, Irlandia, dan Spanyol mengakui Palestina pada 28 Mei 2024.Tak hanya Netanyahu yang dikritik, Lapir juga menyerang Menteri Keamanan Ben-Gvir yang dianggap mempengaruhi Netanyahu untuk tak melakukan pengakuan itu.
“Netanyahu harus menyatakan bahwa dalam kondisi tertentu dan jaminan khusus, dia bersedia menerima negara Palestina di masa depan yang ikut memerangi terorisme,” kata Lapid dilansir dari Antara.
Makin banyak negara Eropa yang mengakui Palestina membuat Uni Eropa akan terus berusaha mencegah peperangan di Gaza. Selain Norwegia, Irlandia, dan Spanyol ada negara Eropa yang lebih dulu mengakui Palestina seperti Bulgaria, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Hongaria, Swedia, dan pemerintahan Siprus dan Yunani.
Kementerian Luar Negeri Israel menyayangkan beberapa negara Eropa mengakui Palestina. Menurut Kemenlu Israel, kondisi ini akan mempengaruhi hubungan Israel dengan negara-negara yang mengakui Palestina.
Recommended Article
News Update
The Ministry of Foreign Affairs Confirms No Indonesian Citizens A...
The Indonesian Ministry of Foreign Affairs has confirmed that no Indonesian citizens (WNI) were victims of the 7.3-magnitude earthquake that struck Vanuatu on Tuesday, December 17, 2024
Bogor Police to Implement Car-Free Night in Puncak to Ease New Ye...
Bogor Police implement Car-Free Night in Puncak for New Year's Eve from 6 PM to 2.30 AM, with traffic diversions, odd-even rule, and a one-way system.
Powerful 7.3 Magnitude Earthquake Strikes Vanuatu, Causing Extens...
A powerful magnitude 7.3 earthquake struck just 30 km off the coast of Vanuatu's capital, Port Vila, on Tuesday (12/17), triggering landslides and flattening multiple buildings, including several embassies.
BMKG Forecasts Most Jakarta Areas Will See Rain on Tuesday Aftern...
On Tuesday, (12/17/2024), BMKG predicts rainfall across the majority of Jakarta's administrative regions during the afternoon.
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).