• Saturday, 23 November 2024

Segini Jumlah Liter BBM yang Bisa Ditampung di Satu SPBU, Sudah Tahu Belum?

Segini Jumlah Liter BBM yang Bisa Ditampung di Satu SPBU, Sudah Tahu Belum?
Jumlah Liter BBM yang Bisa Ditampung di SPBU (Instagram @spbu3111802.kalideres)

SEAToday.com, Jakarta-Sebuah SPBU di kawasan Rest Area KM 42 Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu disegel karena diduga merugikan konsumen. Modus yang dilakukan SPBU ini dengan mengurangi jumlah liter BBM yang dibeli konsumen menggunakan alat khusus yang dipasang di beberapa dispenser di SPBU tersebut.

Setiap jenis BBM disimpan di dalam tangki yang terletak di kawasan SPBU. Tapi kira-kira berapa liter kapasitas tangki BBM yang ada di SPBU untuk menyimpan BBM? Volume BBM yang bisa ditampung di SPBU sangat bervariasi.

Hal ini diungkap oleh Irto Ginting selaku Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, dikutip dari GridOto. Menurut Irto perbedaan kapasitas tangki BBM setiap SPBU berbeda-beda karena tergantung dari kebutuhan di setiap SPBU.

Untuk satu tangki bisa menampung puluhan kiloliter (kl) BBM. Untuk 1 kiloliter sama dengan 1.000 liter BBM. “Satu tangki produk BBM, kapasitasnya bervariasi antara 10 kl sampai dengan 60 kl. Sedangkan satu SPBU memiliki beberapa tangki tergantung jenis BBM yang disediakan,” tuturnya.

Kapasitas tangki setiap produk BBM tergantung pemilik SPBU dan permintaan masing-masing lokasi SPBU setiap wilayah. Apabila kapasitas tangki BBM di SPBU minimal berkapasitas 10 kl berarti 10.000 liter produk BBM yang bisa ditampung di SPBU dan paling banyak 60 kl atau sekitar 60.000 liter.

Itu untuk satu produk BBM saja. Bayangkan saja jika di SPBU terdapat 4 produk BBM. Kira-kira daya tampung SPBU untuk menyimpan 4 produk BBM  minimal 40.000 liter dan maksimal 240.000 liter. Besar juga ya daya tampung SPBU untuk BBM.

Melansir dari situs resmi pertamina.com, Pertamina selalu berusaha agar proses penyaluran BBM bisa berjalan baik, aman, dan tepat sampai ke masyarakat. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memaparkan Pertamina memiliki sistem pemantauan data mulai dari produksi hulu sampai distribusi BBM ke masyarakat lewat Pertamina Integrated Enterprise Data dan Command Center atau PIEDCC.

Sistem PIEDCC ini bisa dipantai kinerja Pertamina mulai dari produksi hingga distribusi BBM ke masyarakat. “Kita bisa melihat langsung aliran dari fluidanya (cairan) ataupun gas. Kalau konteksnya BBM terlihat dari kilang produksinya ada berapa, karena masing-masing jenis di kilang itu ada produknya. Kemudian produk disalurkan  ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM),” ujar Nicke.

Nicke menambahkan, dari TBBM jumlah BBM yang akan disalurkan ke kendaraan pengangkut (truk tangki) akan dilakukan secara otomatis sesuai dengan jumlah yang dimasukkan lewat sistem. Semua data ini juga terpantau lewat PIEDCC.

 

Share
News Update
UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

Erick Thohir Officially Inaugurates New Board for Indonesian Futs...

The formation of the new management for these two federations under PSSI aims to align all stakeholders related to football in Indonesia.

BAZNAS to Build Hospitals, Mosques, Schools in Gaza Recovery Prog...

The funds to be used are the donation funds that are still being held for the Palestinian people. According to him, the donation for Palestine titled “Membasuh Luka Palestina”

Ngurah Rai Airport Expands Access to Nusantara via Balikpapan wit...

General Manager of PT Angkasa Pura Indonesia I Gusti Ngurah Rai Airport Ahmad Syaugi Shahab in Denpasar, on Wednesday (11/20), said this route adds connection opportunities to the State Capital of the Archipelago.

Minister Yusril Clarifies: Mary Jane Veloso Transferred, Not Rele...

Yusril explained that the Indonesian government had received an official request from the Philippine government regarding the transfer of Mary Jane Veloso. The transfer can be carried out if the conditions set by the Ind...

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1