Kemenhub Bakal Percantik Dua Stasiun Kereta Peninggalan Belanda di Yogyakarta dan Jawa Tengah
SEAToday.com, Klaten-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana merenovasi dan mempercantik dua stasiun kereta api di Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu Stasiun Klaten dan Stasiun Lempuyangan. Kedua bangunan stasiun tersebut merupakan peninggalan Belanda, dan sudah berusia ratusan tahun.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, langsung meninjau Stasiun Klaten dan Stasiun Lempuyangan, pada Senin 11 Maret 2024. Ada beberapa alasan Kemenhub merenovasi kedua stasiun tersebut, yaitu untuk melestarikan bangunan stasiun. Proses beautifikasi juga dilakukan untuk mengedepankan kenyamanan pelanggan. Termasuk ruang tunggu serta sirkulasi naik dan turun penumpang di stasiun akan dioptimalkan.
Stasiun Klaten merupakan salah satu stasiun di jalur kereta api pertama di Indonesia yang pertama kali diresmikan pada 9 Juli 1871. Saat itu jalur kereta api pertama di Indonesia menghubungkan Semarang–Solo-Yogyakarta. Stasiun Klaten pertama kali beroperasi pada tahun 1873 atau dua tahun setelah jalur kereta api dibuka.
Sementara, Stasiun Lempuyangan setahun lebih awal beroperasi dibandingkan Stasiun Klaten. Stasiun Lempuyangan berdiri pada tahun 1872 dan diresmikan oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschaappij, badan transportasi kereta api milik pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu Stasiun Lempuyangan masih bernama Stasiun Djokdja.
Saat ini Stasiun Klaten dan Stasiun Lempuyangan menjadi salah satu stasiun tersibuk di Pulau Jawa. Sebab dua stasiun itu menjadi tempat keberangkatan dan perhentian kereta api jarak jauh menuju daerah Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Jakarta. Belum lagi akses naik dan turun kereta commuter line Yogja–Solo yang mengangkut banyak penumpang tiap harinya.
Selain Stasiun Klaten dan Stasiun Lempuyangan, Kemenhub secara bertahap akan merenovasi dan mempercantik beberapa stasiun lain, seperti Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Solo Jebres, dan Stasiun Cirebon.
Tentunya beberapa stasiun kereta api yang mengalami renovasi itu akan membuat penumpang lebih nyaman saat naik atau turun dari kereta. Penumpang juga bisa belajar dari sejarah tentang bangunan stasiun yang sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda. (DIT/DKD)
Recommended Article
News Update
Erick Thohir Officially Inaugurates New Board for Indonesian Futs...
The formation of the new management for these two federations under PSSI aims to align all stakeholders related to football in Indonesia.
BAZNAS to Build Hospitals, Mosques, Schools in Gaza Recovery Prog...
The funds to be used are the donation funds that are still being held for the Palestinian people. According to him, the donation for Palestine titled “Membasuh Luka Palestina”
Ngurah Rai Airport Expands Access to Nusantara via Balikpapan wit...
General Manager of PT Angkasa Pura Indonesia I Gusti Ngurah Rai Airport Ahmad Syaugi Shahab in Denpasar, on Wednesday (11/20), said this route adds connection opportunities to the State Capital of the Archipelago.
Minister Yusril Clarifies: Mary Jane Veloso Transferred, Not Rele...
Yusril explained that the Indonesian government had received an official request from the Philippine government regarding the transfer of Mary Jane Veloso. The transfer can be carried out if the conditions set by the Ind...
Trending
- # Daily Update
- # Regional
- # Nasional
- # Internasional
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).