SEAToday.com, Jakarta – Biaya haji tahun 2025 dikabarkan akan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024. Kementerian Agama buka suara terkait kabar tersebut. Presiden Prabowo Subianto sudah mengarahkan agar biaya haji 2025 tak memberatkan calon Jemaah yang akan beribadah ke tanah suci.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Agama HR Muhammad Syafil kepada sejumlah media belum lama ini di Jakarta. Menurutnya pemerintah tengah membahas biaya penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 terkait usul penurunan biaya dari Presiden Prabowo.
“Untuk skema biaya haji tahun 2025 sedang direvisi, bagaimana biaya bisa diturunkan tanpa mengurangi kualitas pelayanan,” ujar Syafil dilansir Antara. Syafil bersama Menteri Sekretaris Negara, Dewan Pengawas Haji, Menteri Agama, dan Kepala Badan Penyelenggara Haji sudah melakukan pertemuan untuk membahas biaya haji.
Hasil pertemuan akan disampaikan kepada Komisi VIII DPR RI untuk dibawa ke Panitia Kerja atau Panja Haji yang akan dibentuk pada 30 Desember 2024. Dari hasil Panja, nantinya pemerintah dan DPR akan memutuskan besaran biaya haji 2025 yang mengalami penurunan dibandingkan 2024.
“Biaya naik haji akan lebih murah. DPR akan tetap bersidang untuk kepentingan bangsa dan negara. Setelah rapat Panja baru diputuskan berapa besaran biaya haji 2025,” tegas Syafil.
Kemungkinan penurunan biaya haji nantinya akan menyesuaikan pada penerbangan, akomodasi seperti hotel atau penginapan, konsumsi, dan transportasi. Beberapa hal tersebut adalah komponen utama dalam Ibadah Haji yang menjadi kebutuhan penting calon jemaah.
Untuk biaya penerbangan sekitar 35-40 persen dari biaya haji. Memang cukup besar namun memang penting. Walaupun ada penurunan biaya haji, pemerintah berupaya untuk tetap fokus dalam memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan untuk calon jemaah haji di tanah suci. “Kami berusaha memberikan hal terbaik untuk calon jemaah haji,” tambah Syafil,
Biaya haji tahun 2024 sekitar Rp 93,4 juta. Biaya tersebut dibagi dua komponen yakni biaya yang dibayarkan langsung sebesar Rp 56.046.172 (Rp 56 juta) atau 60 persen dari total biaya untuk penerbangan, akomodasi, dan biaya selama di tanah suci termasuk visa.
Sisa biaya 40 persen sebesar Rp 37,3 juta dikeola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji atau BPKH yang dipakai untuk operasional biaya penyelenggaraan haji. Calon Jemaah biasanya mendapat uang saku sebesar 750 Saudi Arabia Riyal atau Rp 3.120.000.
Recommended Article
News Update
Transjakarta Launches Open-Top Double-Decker Bus Tour, Let's Expl...
Transjakarta has unveiled its latest innovative offering, the Open Top Tour of Jakarta. This open-top double-decker bus service aligns with the city’s vision of becoming a global destination by enhancing its appeal as a...
91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived...
The Ministry of Foreign Affairs has successfully evacuated 91 Indonesian citizens from Syria on December 20 and 21, 2024. The evacuation was divided into three flights.
Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...
Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.
Light Rain Expected Across Most of Jakarta
The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).