SEAToday.com. Bogor – Kemacetan di jalur Puncak, Bogor, Jawa barat sering terjadi pada akhir pekan. Penyebab kemacetan dipicu beberapa hal mulai dari volume kendaraan, jalur yang sempit, hingga ada titik-titik kepadatan. Untuk mencegah kemacetan terus terjadi di Puncak, pemerintah memiliki cara.

Adalah Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana mengatakan pemerintah sudah menentukan tiga rencana yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Masalah macet di Puncak selama bertahun-tahun harus cepat ditangani.

Dalam keterangannya kepada wartawan dilansir Antara, Suntana mengatakan langkah awal yang bisa dilakuka  adalah solusi jangka pendek yakni mengoptimalkan rekayasa lalu lintas seperti sistem satu arah atau one way di jam-jam tertentu untuk mengurangi kepadatan.

Kata Suntana kebijakan satu arah masih efektif untuk mengendalikan kemacetan tanpa menghambat ekonomi, termasuk industry wisata yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.

“One way masih menjadi solusi yang diterima banyak pihak, termasuk pengusaha wisata. Sistem ini juga menjaga kelancaran ekonomi di kawasan Puncak,” bilang Suntana.

Untuk strategi jangka panjang pemerintah akan mengurangi volume kendaraan pribadi. Misalnya menyediakan bus gratis untuk wisatawan yang akan liburan ke Puncak. Bus itu bisa dipakai masyarakat yang terdampak kebijakan satu arah atau yang terhalangan kepadatan kendaraan di jalur utama.

Sementara untuk jangka panjang adalah pembangunan infrastruktur baru. Sebagai solusu permanen, Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakni pembangunan tol.

Ruas Tol Caringin – Cisarua – Cianjur dan lanjutan Jalur Puncak II akan disiapkan di masa yang akan dating. Apalagi menurut data 37 persen kendaraan di Puncak tujuan ke Cipanas dan Cianjur. Adanya ruas tol nantinya bisa memecah kepadatan di jalur Puncak.

Kemacetan parah di jalur Puncak pernah terjadi beberapa bulan lalu. Saat itu pengendara sampai tertahan selama 18 jam. Bahkan ada satu orang yang meninggal dunia.