Kejagung Tanggapi Gugatan Praperadilan Tom Lembong Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula
SEAToday.com, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) menanggapi pengajuan gugatan praperadilan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula saat menjadi Menteri Perdagangan tahun 2015-2016.
Harli Siregar selaku Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung mengatakan apa yang dilakukan Tom mengajukan praperadilan adalah hak sebagai tersangka. “Silahkan kalau mau melakukan praperadilan,” ujar Harli kepada wartawan sebagaimana dilansir Antara.
Setiap orang yang berstatus sebagai tersangka diperbolehkan mengajukan praperadilan karena sudah diatur dalam hukum acara di Indonesia. Kejagung sebagai pihak tergugat sudah siap memberikan bukti-bukti dalam persidangan nanti yang menguatkan status Tom sebagai tersangka.
Meskipun kuasa hukum Tom sudah mempertanyakan data-data yang dipakai penyidik Kejagung dalam memproses penetapan Tom sebagai tersangka. Kejagung akan memperdebatkan hal itu dalam persidangan praperadilan mendatang.
“Soal data itu masalah substansi, kita akan perdebatkan. Kalau di praperadilan terkait dengan prosedurnya, nanti kalau di pengadilan terkait dengan materi perkaranya,” ungkap Harli.
Melalui kuasa hukumnya yang bernama Ari Yusuf Amir, Tom mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (5/11). Menurut Ari, penyidik Kejagung seharusnya menyidik masalah impor gula sampai tahun 2023 juga atau setelah Menteri Perdagangan dijabat oleh beberapa orang setelahnya.
Timbul pertanyaan dari pihak Tom kenapa penyidik Kejagung tidak memeriksa Menteri Perdagangan yang menjabat setelah Tom supaya tidak menimbulkan pertanyaan atau dugaan-dugaan. Pengacara Tom menyayangkan kenapa menteri-menteri yang menjabat setelah Tom tidak diperiksa.
Sementara itu Kejagung menganggap Tom terlibat dalam rapat koordinasi antarkementerian bahwa Indonesia mengalami surplus gula sehingga tak butuh impor gula. Justru Tom malah menyetujui impor gula kristal mentah kepada pihak swasta sebanyak 105.000 ton. Persetujuan itu tidak melalui rapat koordinasi dengan instansi terkait.
Tom kini sudah ditahan di Rutan Salemba selama 20 hari setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 29 Oktober 2024 lalu. Tom ditahan karena Kejagung masih membutuhkan keterangan sebagai tersangka untuk mendalami penyidikan.
Recommended Article
News Update
Transjakarta Launches Open-Top Double-Decker Bus Tour, Let's Expl...
Transjakarta has unveiled its latest innovative offering, the Open Top Tour of Jakarta. This open-top double-decker bus service aligns with the city’s vision of becoming a global destination by enhancing its appeal as a...
91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived...
The Ministry of Foreign Affairs has successfully evacuated 91 Indonesian citizens from Syria on December 20 and 21, 2024. The evacuation was divided into three flights.
Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...
Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.
Light Rain Expected Across Most of Jakarta
The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).