Pesisir Utara Jakarta akan Dikembangkan sebagai Kawasan Wisata dan Ekonomi Khusus

Author: Dian Kencana
January 6, 2025

Pengunjung menyeberangi jembatan gantung di kawasan Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/9/2023). (ANTARA/Uyu Septiyati Liman)

SEAToday.com, Jakarta - Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Khoirudin, menyatakan bahwa pesisir utara Jakarta memiliki potensi untuk dijadikan proyek strategis sebagai kawasan pariwisata dan ekonomi khusus guna mendukung Jakarta sebagai kota global.

"Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini dirancang dengan aktivitas ekonomi yang mudah dan terjangkau. Harapan kami, kawasan ini akan menjadi pusat perbelanjaan yang nyaman dan kompetitif, tidak hanya bagi warga Jakarta tetapi juga bagi masyarakat Asia Tenggara," ujar Khoirudin di Jakarta, Sabtu.

Ia menyambut baik visi Jakarta untuk menjadi kota global yang setara dengan kota-kota besar dunia.

Menyongsong usia Jakarta yang mendekati 500 tahun, Khoirudin menegaskan bahwa Jakarta memang layak menjadi kota global sekaligus pusat bisnis internasional. "Jakarta sudah selayaknya menjadi kota global, seiring usianya yang akan mencapai lima abad," tambahnya.

Untuk mendukung rencana besar tersebut, kawasan pesisir utara Jakarta direncanakan untuk dikembangkan sebagai pusat pariwisata dan bisnis guna menarik investasi serta mendukung kemudahan aktivitas ekonomi masyarakat.

Khoirudin menjelaskan bahwa visi Jakarta sebagai kota global telah selaras dengan Peraturan Daerah (Perda) terkait Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). "Kita sudah menyambut visi ini dengan dua perda tersebut," ujarnya.

Menurutnya, Perda RPJPD dan RTRW yang telah disahkan memiliki inti tujuan menjadikan Jakarta sebagai kota global. "Jakarta diarahkan untuk setara dengan kota-kota besar dunia sekaligus menjadi kota bisnis," tambah Khoirudin.

Selain aspek regulasi, ia menekankan bahwa transformasi Jakarta menjadi kota global juga memerlukan kesiapan dari masyarakat.

Sebagai kota besar, indeks kota global menjadi tolok ukur dalam membangun Jakarta. "Ini adalah peluang sekaligus tantangan bagi kita semua. Tidak hanya soal regulasi dan ekonomi, tetapi juga tentang kesiapan masyarakat," kata Khoirudin.