• Tuesday, 05 November 2024

Konglomerat India Ratan Tata Wariskan Mayoritas Harta Rp1,8 Triliun untuk Anjing Kesayangan

Konglomerat India Ratan Tata Wariskan Mayoritas Harta Rp1,8 Triliun untuk Anjing Kesayangan
Konglomerat India Ratan Tata Wariskan Mayoritas Harta Rp1,8 Triliun untuk Anjing Kesayangan. (dok. Instagram/ratantata)

SEAToday.com, Jakarta - Konglomerat India, Ratan Tata, telah mewariskan sebagian besar kekayaannya senilai 91 juta poundsterling atau setara Rp1,8 triliun untuk anjingnya dalam surat wasiatnya. Ia meminta agar anjing kesayangannya itu mendapatkan 'perawatan tak terbatas' setelah kematiannya.

Dilansir Daily Mail, Ratan Tata meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Mumbai pada awal Oktober 2024 di usia 86 tahun. Sesuai dengan kebiasaan di India, pengusaha yang tidak pernah menikah atau memiliki anak ini akan meninggalkan harta warisannya kepada saudara-saudaranya.

Namun, mantan ketua Tata Group ini mengabaikan saudara laki-lakinya, Jimmy Tata, dan saudara tirinya, Shireen dan Deanna Jejeebhoy serta lebih memilih anjing German shepherd kesayangannya, Tito.

Menurut Times, Tata menyatakan bahwa anjing peliharaannya, kepala pelayan dan asisten umumnya, Konar Subbiah dan juru masaknya, Rajan Shaw, harus menerima sebagian besar dari kekayaannya. Saudara-saudaranya hanya akan mewarisi sebagian dari harta warisannya.

Di India, jarang sekali hewan peliharaan dan pelayan diberikan jumlah yang begitu besar, dengan kekayaan yang umumnya disimpan di dalam keluarga. Dalam surat wasiatnya, Tata menetapkan bahwa ketentuan harus dibuat untuk memberikan 'perawatan tak terbatas' untuk hewan kesayangannya, yang selalu ada di sisinya hingga ia meninggal.

Hal ini sesuai dengan kecintaannya terhadap hewan yang telah berlangsung seumur hidup. Penjaga pintu di kantor pusat Tata Group diinstruksikan untuk tidak pernah mengusir hewan yang tersesat.

Menurut Suhel Seth, seorang teman dekat Tata, jumlah yang ditinggalkan untuk mantan kepala pelayan dan juru masak Tata, yang berusia 50-an tahun dan kini merawat Tito, sangatlah besar.

"Ia telah memberikan bekal yang sangat, sangat banyak untuk mereka," katanya kepada Times. "Mereka tidak perlu bekerja lagi dan mereka akan dirawat dengan sangat baik."

Ia menambahkan bahwa instruksi tersebut tidak mengejutkan bagi mereka yang mengenal Tata dengan baik, dengan mengatakan, "Surat wasiat ini bukanlah pernyataan kekayaan tetapi 'tanda terima kasih atas kegembiraan dan perhatian' yang diberikan oleh hewan peliharaannya dan dua pembantu terdekatnya."

Lahir pada 1937 di Bombay, sekarang Mumbai, Tata awalnya berencana untuk menjadi seorang arsitek dan bekerja di Amerika Serikat ketika neneknya - yang membesarkannya - memintanya untuk kembali ke rumah dan bergabung dengan bisnis keluarga yang luas.

Ia mulai bekerja pada tahun 1962 di TISCO dan tinggal di asrama untuk para pekerja magang dan bekerja di lantai pabrik di dekat tanur sembur. Pada 1991, ia mengambil alih dan menunggangi gelombang reformasi pasar bebas radikal yang baru saja dilancarkan oleh India pada tahun itu.

Selama 21 tahun Tata memimpin, konglomerat yang bergerak di bidang garam dan baja ini telah memperluas jejak globalnya hingga mencakup merek-merek mewah asal Inggris seperti Jaguar dan Land Rover.

Sang taipan mengundurkan diri sebagai ketua pada 2012, sebelum secara singkat mengambil alih sebagai ketua sementara pada Oktober 2016, setelah penggantinya, Cyrus Mistry, digulingkan.

Tata Group kini menaungi hampir 100 perusahaan, termasuk produsen mobil terbesar di negara ini, perusahaan baja swasta terbesar dan perusahaan outsourcing terkemuka.

Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 350.000 orang di seluruh dunia. Pada Juni 2008, Tata membeli Jaguar dan Land Rover dari Ford dengan harga 2,3 miliar dolar AS.

Share
News Update
Jakarta Government to Fund Tuition, Supplies, and Fees for Select Private Schools in Lower Clusters

Jakarta Government to Fund Tuition, Supplies, and Fees for Select Private Schools in Lower Clusters

Mount Lewotobi Eruption Shuts Down Four Airports, Disrupting Regi...

The Indonesian Aviation Navigation Service Provider Corporation (LPPNPI) or AirNav Indonesia’s Kupang Branch has announced that four airports on Flores Island, East Nusa Tenggara (NTT), are temporarily closed following t...

Eastern Spain Flash Floods Kill Over 200 People

Flash floods that swept Eastern Spain on Tuesday (10/29) evening and early Wednesday had killed at least 217 people with dozens still missing, said Prime Minister Pedro Sanchez on Saturday (11/2).E

Mount Lewotobi Laki-Laki Erupts, at Least 10 People Killed

Mount Lewotobi Laki in East Flores Regency, East Nusa Tenggara (NTT), erupted in the early hours of Monday, November 4, 2024, resulting in the tragic loss of 10 lives.

Indonesian Children Win International Coding Competition in South...

A team of Indonesian children emerged as champions at the 2024 Coding World Innovative Technology Challenge held from November 2-3 at Chonnam National University in Yeosu-si, South Korea.

Trending