• Friday, 24 January 2025

Profil Paus Fransiskus, Pemimpin Katolik Dunia yang Kunjungi Indonesia

Profil Paus Fransiskus, Pemimpin Katolik Dunia yang Kunjungi Indonesia
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus. (ANTARA/Anadolu/tm/am)

SEAToday.com, Jakarta - Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia, Paus Fransiskus, memulai kunjungannya ke Indonesia hari ini, Selasa (3/9), yang akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Kunjungan ini menjadi momen bersejarah yang sangat dinantikan oleh umat Katolik di Indonesia.

Simak profil lengkap Paus Fransiskus, sosok yang dikenal sebagai pemimpin revolusioner dalam Gereja Katolik.

Awal Kehidupan dan Karier

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, Paus Fransiskus adalah anak pertama dari lima bersaudara. Meski awalnya mengejar pendidikan di bidang kimia dan meraih gelar master dari Universitas Buenos Aires, dorongan spiritualnya yang kuat membawa Bergoglio ke jalan hidup yang berbeda. 

Pada tahun 1958, ia bergabung dengan Yesuit, sebuah ordo yang dikenal dengan dedikasinya pada pendidikan dan misi sosial, menandai awal perjalanan panjangnya dalam pelayanan gereja.

Setelah ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1969, Bergoglio menunjukkan bakat kepemimpinannya yang penuh kasih. Pada tahun 1973, ia diangkat sebagai pemimpin provinsi Yesuit di Argentina, di mana ia mulai dikenal karena perhatiannya yang mendalam terhadap kaum miskin dan terpinggirkan karakteristik yang terus ia bawa hingga menjadi Uskup Agung Buenos Aires.

Terpilihnya Sebagai Paus

Pada 13 Maret 2013, dunia menyaksikan terpilihnya Jorge Mario Bergoglio sebagai Paus ke-266, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Dengan memilih nama Fransiskus, ia memberi penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Assisi, seorang santo yang dikenal karena kesederhanaan dan dedikasinya terhadap alam serta kaum miskin. Paus Fransiskus mencatat sejarah sebagai Paus pertama dari Benua Amerika dan Paus non-Eropa pertama dalam lebih dari 1.200 tahun.

 

Kepemimpinan yang Revolusioner

Sejak awal masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah membawa angin perubahan dalam Gereja Katolik. Dikenal karena kesederhanaannya, ia memilih tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae daripada Istana Apostolik Vatikan, dan sering kali menolak menggunakan limusin resmi, lebih memilih kendaraan biasa. 

Fokusnya yang kuat pada isu-isu sosial dan lingkungan, seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial, telah menjadikannya suara yang berpengaruh dalam gerakan global. Ensiklik Laudato Si yang ia tulis menekankan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama kita, dan menjadi pedoman bagi banyak gerakan lingkungan di seluruh dunia.

Pengaruh dan Pengakuan Internasional

Kepemimpinan Paus Fransiskus tidak hanya diakui di dalam Gereja Katolik, tetapi juga di seluruh dunia. Hanya beberapa bulan setelah diangkat menjadi Paus, ia dinobatkan sebagai "Person of the Year" oleh majalah Time pada tahun 2013. Pengaruhnya yang luas juga diakui oleh majalah Forbes, yang menempatkannya dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia. 

Pada tahun 2016, ia menjadi Paus pertama yang membuat akun Instagram, menunjukkan keterbukaannya terhadap teknologi dan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan pesan-pesan moral dan spiritual.

Kunjungan Bersejarah ke Indonesia

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah bagian dari perjalanan apostoliknya yang langka dan bersejarah. Ini adalah kali pertama Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia, membawa pesan perdamaian dan harapan bagi umat Katolik dan seluruh masyarakat di tanah air. 

Sebagai Paus dari Benua Amerika dan Paus non-Eropa pertama dalam lebih dari satu milenium, kunjungan ini tidak hanya penting secara spiritual tetapi juga memperkuat hubungan antara Indonesia dan Gereja Katolik global. 

Dengan momen bersejarah ini, Paus Fransiskus diharapkan dapat menginspirasi dan membawa pesan persatuan bagi seluruh umat di Indonesia.

Penulis: Ravina Halim

Share
Insight Indonesia
Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of OECD

Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of OECD

Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30

Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.

Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...

The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...

Retirement Age for Workers Rises to 59 Years as of January 2025

This retirement age will be the basis for the utilization of the pension insurance program implemented by the Employment Social Security Agency (BPJS TK).

Government Plans To Have 5000 Heads of SPPG for Makan Bergizi Gra...

The government plans to have 5,000 heads of Nutrition Fulfillment Service Units (SPPG) to manage Makan Bergizi Gratis Programme.

Trending Topic
Weather Forecast
Weather Forecast: Light Rain Expected in Jakarta from Afternoon to Night on Monday

Weather Forecast: Light Rain Expected in Jakarta from Afternoon to Night on Monday

Weather Forecast: Rainy Day in Jakarta, Prepare for Showers from...

The Jakarta area is forecasted to experience rain starting Thursday (1/16) afternoon and continuing into the evening, according to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG).

BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today

As many as 20 regions in Indonesia have the potential to experience light rain on Tuesday (7/1/2025) today. Here is the complete list.

Weather Forecast for Jakarta Saturday 4 Januari 2025

BMKG predicts that Jakarta on Saturday (4/1/2025) today will only be cloudy from morning to night.

Weather Forecast for Jakarta and Around: Light Rain

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that light rain will fall in several areas in Jakarta