• Wednesday, 08 January 2025

Ini Alasan Halloween Identik dengan Labu

Ini Alasan Halloween Identik dengan Labu
Perayaan Halloween identik dengan labu (Sumber Foto: ANTARA FOTO/Xinhua/Zou Zheng/rwa)

SEAToday.com, Jakarta – Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober di hampir seluruh negara di dunia, khususnya di Amerika dan Eropa. Setiap perayaan Halloween selalu muncul buah labu yang dibentuk dengan wajah seram dan diberikan lentera di dalamnya. Lalu kenapa Halloween identik dengan labu?

Menurut cerita labu memiliki keterkaitan dengan Jack O’Lantern. O’Lantern dipercaya sebagai roh jahat yang berkeliaran sambil membawa lentera. Mitos ini berasal dari Irlandia. O’Lantern adalah pria yang dijuluki Stingy Jack. Stingy Jack dianggap pernah mengundang iblis untuk minum bersamanya.

Banyak rumah-rumah saat perayaan Halloween menaruh labu yang sudah diukir dengan wajah seram di bagian depan. Karena labu awalnya dipakai oleh orang Irlandia, maka banyak dari mereka yang pindah ke Amerika Serikat dan memperkenalkan tradisi Halloween di negara tersebut hingga akhirnya mendunia sampai sekarang.

Tradisi perayaan Halloween awalnya berasal dari tradisi Celtic kuni Samhain ketika orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir roh jahat. Halloween dimulai pada abad ke-8 dan perayaannya dilaksanakan tanggal 1 November setelah dipindahkannya All Saint’s Day atau Hari Orang Kudus Gereja Katolik.

Saat Halloween dipercaya roh orang yang sudah meninggal akan berkunjung kembali ke rumah mereka dan menemui keluarga yang masih hidup. Termasuk O’Lantern sebagai roh jahat yang akan bergentayangan setiap Halloween.

Walaupun Halloween biasanya dirayakan oleh orang-orang di luar negeri, bukan berarti tak bisa dirayakan di Indonesia. Anda bisa ikut merasakan sensasi Halloween bersama orang-orang tercinta.

Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan saat Halloween antara lain menonton film horor, ikut mengukir labu membuat wajah O’Lantern, pesta kostum, berbagi cerita horor, hingga mengunjungi tempat-tempat yang mungkin dianggap angker.

 

Share
Insight Indonesia
Point Ticketing System to Take Effect in January 2025

Point Ticketing System to Take Effect in January 2025

Point Ticketing System to Take Effect in January 2025

The Indonesian Police (Polri) will introduce a point-based ticketing system. With this system, drivers who have accumulated a certain number of points can have their driving privileges revoked.

Minister of Health: HMPV is Not a New Virus, Don't Panic

The Human Metapneumovirus (HMPV), which recently spread in China, has now been detected in Indonesia, with all reported cases involving children.

Minister of Health: HMPV is Not a New Virus, Don't Panic

The Human Metapneumovirus (HMPV), which recently spread in China, has now been detected in Indonesia, with all reported cases involving children.

The Government and Parliament Agree to Cut 2025 Hajj Costs by 4 M...

The government and the Hajj Cost Working Committee (Panja) of Commission VIII of the House of Representatives (DPR RI) have agreed to set the 2025 Hajj pilgrimage cost at IDR 55,431,750 (55.4 million rupiah)

Trending Topic
Weather Forecast
BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today

BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today

Weather Forecast for Jakarta Saturday 4 Januari 2025

BMKG predicts that Jakarta on Saturday (4/1/2025) today will only be cloudy from morning to night.

Weather Forecast for Jakarta and Around: Light Rain

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that light rain will fall in several areas in Jakarta

BMKG Predicts Rain Across Major Indonesian Cities on Tuesday

Rain is expected to fall over several major cities in Indonesia on Tuesday, (12/24/2024), according to the BMKG

Rain Expected in Jakarta on Tuesday Afternoon and Evening

Light rain is forecasted to hit most areas of Jakarta on Tuesday afternoon and evening, according to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG),