SEAToday.com, Jakarta – Bahlil Lahadalia resmi dilantik menjadi  Menteri Energi Sumber Daya Mineral atau ESDM pada Senin (19/8). Sebelum menjabat sebagai Menteri ESDM, pria berusia 48 tahun ini menjadi Menteri Investasi dan Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal).

Bahlil dikenal sebagai sosok yang tangguh. Perjuangannya untuk sampai di titik sekarang tak mudah. Lahir dan tumbuh di Papua membuatnya benar-benar merasakan sulitnya mencari uang untuk bisa mengisi perut.

Misalnya saat masih kecil Bahlil pernah membantu perekonomian keluarga dengan berjualan kue dan sopir angkot ketika duduk di bangkus SMA hingga mahasiswa. Dalam pernyataannya kepada media beberapa waktu lalu, Bahlil bahkan pernah kelaparan saat kuliah dulu.

Ia menderita busung lapar karena sulitnya mendapat makanan yang bergizi. Lelah menjadi orang susah membuat Bahlil semangat untuk bisa menjadi orang yang sukses. Ternyata usahanya membuahkan hasil dan bisa dirasakan sampai sekarang.

“Saya pernah jualan kue, kondektur angkot, hinga jadi sopir angkot. Saya sudah capek miskin terus, ketika kuliah semester 7 penderitaan harus berakhir,” kata Bahlil saat berbicara di sebuah acara milenial beberapa waktu lalu.

Tentu sebelum jadi bos perusahaan, Bahlil merintis karier menjadi pegawai beberapa perusahaan, misalnya di sebuah bank selama enam bulan. Kemudian pindah ke perusahaan konsultan keuangan. Ternyata di perusahaan itu Bahlil cukup sukses dan mendapatkan karier yang cukup bagus.

Bahlil mencoba keluar dari zona nyaman. Dia rela meninggalkan gaji puluhan juta dan membuat perusahaan baru meski harus jatuh bangun. Perusahaan yang ia miliki dan besar adalah PT Rifa Capital yang menjadi induk dari 10 perusahaan di bawahnya.

Perusahaan-perusahaan bergerak dalam bidang perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi. Sukses jadi pengusaha dan kini menjadi pejabat negara kekayaan Bahlil mencapai Rp 310 miliar.

Nilai kekayaan Bahlil seperti tercantum di dalam Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terdiri dari tanah dan bangunan di beberapa daerah di Indonesia, 2 alat transportasi, surat berharga, hingga kas dan setara kas.