• Sabtu, 21 September 2024

Kisah Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev Keliling Bali

Kisah Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev Keliling Bali
Soekarno menyambut kedatangan Nikita di Indonesia pada 1960 | John Dominis/LIFE Magazine

SEAToday.com, Jakarta-Kehadiran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali disambut dengan gegap gempita. Hajatan yang berlangsung dari 18-25 Mei 2024 juga digunakan sebagai ajang promosi pariwisata. Delegasi dari 193 negara diajak berplesiran ke berbagai tempat di Bali, termasuk Pura Tirta Empul Tampaksiring.

Kondisi itu tak jauh beda dengan era pemerintahan Presiden Soekarno. Dulu kala pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev (1958-1964) jadi salah satu Tokoh yang ajak jalan-jalan ke Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali. Begini kisahnya.

Perkembangan suatu negara ditunjang oleh banyak faktor. Contohnya politik luar negeri. Kepentingan politik luar negeri memiliki urgensi tinggi. Alasan itu muncul karena politik luar negeri mampu membuka banyak hal.

Keran kerja sama hingga pinjaman luar negeri yang besar dapat terbuka dengan seketika. Namun, keberhasilannya tak hanya terletak pada kelihaian para duta besar saja.  Pemimpin bangsa harus bersikap pro aktif menyambung hubungan dan persahabatan kepada banyak negara di dunia.

Potret itulah yang dilakukan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Bung Karno kerap bersafari dan bersahabat dengan pemimpin negara-negara besar. Ia bahkan tercatat bersahabat dengan pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev.

Persabatan itu membawa untung besar bagi Indonesia. Gerilya politik ala Bung Karno ke luar negeri itu membuat hubungan Kremlin-Jakarta jadi hangat. Kedua negara saling mendukung. Kerja sama di segala bidang jadi lancar.

Segala macam proyek monumental Indonesia yang bergantung dengan dana besar dapat dijalankan. Ambil contoh rencana pembangunan gelanggang olahraga terbesar Indonesia di Jakarta – kini lebih dikenal dengan Gelora Bung Karno (GBK).

“Di antara para pemimpin negara yang saya kenal, dia lebih menonjol dalam kapasitas ini daripada siapa pun. Nehru, misalnya, adalah jenis manusia yang sama sekali berbeda. Tentu saja pemimpin sebuah negara harus melakukan pertemuan publik yang besar. Secara umum, ia suka mengumpulkan orang banyak. Tampaknya dia selalu membutuhkan penonton, dan dengan demikian dia membutuhkan panggung besar dan itu adalah stadion, yang pada akhirnya kami bangun,” cerita pria bernama lengkap Nikita Sergeevich Khrushchev dalam buku Memoirs of Nikita Khrushchev: Volume 3 (2004).

Pelesiran ke Bali

Hubungan Bung karno-Nikita kian hangat dengan kedua pemimpin negara aktif saling berkunjung. Soekarno berkunjung  ke Uni Soviet pada 1956 dan berlangsung meriah. Bung Karno pun tak mau kalah menyambut Nikita yang berkunjung ke Indonesia pada Februari 1960.

Soekarno mengajak Nikita berkunjung ke berbagai kota besar di Indonesia. Bali jadi yang paling istimewa dari perjalanan Nikita di Indonesia. Bung karno menyiapkan segala macam detail penyambutan Nikita. Soekarno mengutus seniman andalannya, James Clarence Pandy terlibat dalam menyambut Nikita.

Pandy bukan sembarang seniman bagi Bung Besar. Karya lukisnya sudah jadi langganan Bung Karno sejak dulu. Bung Karno seperti menganggap Pandy layaknya kamus berjalan urusan dunia seni. Bung Karno banyak tahu seniman hebat lainnya dari Pandy.

“Setiap ke Bali, Bung Karno selalu ingin mampir di pandy Gallery dulu. Setelah berbincang-bincang seni ke sana ke sini, biasanya Pak Pandy memberi arahan Presiden ke pelukis ini dan ke pelukis itu. Ketika di Bali, Pelukis Istana Presiden-nya bukan saya, tapi Pak Pandi,” ujar pelukis kenamaan Indonesia, Dullah diceritakan Agus Dermawan T. dalam buku Dongeng dari Dullah (2020).

Pandy pun lalu mendapatkan tugas untuk mendesain interior kamar tidur Nikita kala menginap di Sindhu Beach Hotel. Konon, ia juga mendapat tugas untuk mempersiapkan interior Istana Tampaksiring. Tugas itu dilakukan dengan baik.

Nikita di Tampaksiring

Soekarno membawa Nikita berkeliling Bali. Ia hendak memperlihatkan Bali yang dikenal sebagai ‘rumah’ ibunya bertumbuh kepada Nikita. Potret bagaimana keindahan panorama dan orang Bali dihadirkan. Bung Karno juga melakukan ritual khas Bali dengan menempatkan bunga di telinga Nikita.

Jurnalis senior Indonesia, Rosihan Anwar melaporkan Nikita diajaknya berkunjung ke Istana Tampaksiring dan sekitarnya. Soekarno tak lupa membawa Nikita berjumpa warga Bali di Pura Tirta Empul Tampaksiring.

Sebuah pemandian umum yang biasanya digunakan untuk lokasi melukat – upacara pembersihan pikiran dan jwa secara spiritual. Nikita diajak untuk melihat suasana pemandian yang terbagi dua. Pemandian untuk pria dan wanita.

Di sana, Bung Karno memperlihatkan bagaimana keseharian dan kesederhanaan warga Bali. Ia juga memperlihatkan kedekatannya dengan rakyat. Kondisi itu membuat Nikita yang bak turis kagum dengan Bung Karno. Nikita pun memanfaatkan sisa waktunya dengan naik sepeda keliling Tampaksiring.

Pengalaman menyenangkannya di Bali pun ditutup dengan pertunjukan kesenian Bali di Istana Tampaksiring. Suasana begitu megah. Ragam kesenian Bali dipentaskan. Suasana keakraban antara pemimpin kedua negara terlihat. Mereka yang datang ke pesta tak sembarang orang.

“Keras sekali kontrol yang dilakukan oleh alat-alat negara terhadap mereka yang hendak masuk ke Tampaksiring. Di tengah perjalanan dua kali kartu identitas kami diperiksa. Di pendopo sudah berkumpul tamu-tamu yang datang dari Denpasar, menunggul dimulainya pertunjukkan kesenian,” pungkas Rosihan Anwar dalam buku Sejarah Kecil ‘Petite Histoire’ Indonesia Jilid 2 (2008).

Para jurnalis pun diperiksa secara ketat dengan alasan keamanan. Suasana megah dan privat tercipta. Banyak orang yang kagum dengan Istana Tampaksiring yang dibangun pada 1957. Pengalaman itu jadi salah satu bagian yang dianggap terbaik dari kunjungannya ke Indonesia.  

Share
Berita Terkini
14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

Media Vietnam melaporkan 29 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat topan Yagi, menambah total korban tewas akibat topan tersebut di Vietnam menjadi 262 orang.

Australia akan Batasi Akses Anak ke Sosial Media

Pemerintah Australia, Selasa (10/9) menyatakan jika tahun ini akan mengesahkan undang-undang tentang usia minimum bagi anak-anak untuk mengakses media sosial.

64 Meninggal, Ratusan Terluka akibat Topan Super Yagi Melanda Vie...

Jumlah korban meninggal di Vietnam meningkat menjadi sedikitnya 64 orang, Senin (9/9), sementara ratusan orang lainnya terluka akibat topan super Yagi yang melanda dan menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Peneliti BRIN Publikasikan Spesies Baru Endemik Indonesia Anggrek...

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan temuan tanaman anggrek spesies baru dari pulau Sulawesi yang dikenal masyarakat sebagai Anggrek Kuku Macan.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.