• Monday, 06 May 2024

Arti Penting Golok Bagi Orang Betawi

Author: Rahvana Lintas Anarki
April 24, 2024
Arti Penting Golok Bagi Orang Betawi
Penjual Golok tempo dulu di Nusantara | Tropenmuseum

SEAToday.com, Jakarta-Golok dikenal sebagai salah satu senjata tradisional yang ada di Nusantara. Penggunaannya pun tak melulu untuk membela diri. Golok hadir pula untuk memudahkan kehidupan sehari-hari. Pisau yang terbuat dari besi/baja itu membantu kegiatan berkebun dan menyembelih hewan.

Kisah golok akan beda cerita jika senjata jenis bacok itu berada di tangan orang Betawi. Golok dianggap senjata sakral. Penggunaannya pun tak sembarang. Kondisi itu memunculkan anggapan, bukan laki-laki Betawi namanya kalau tidak punya golok. Kenapa begitu?

Popularitas golok bagi masyarakat Melayu tak bisa dianggap remeh. Golok dapat ditemukan dengan mudah di seantero Nusantara. Beda wilayah, beda pula cara penyebutan orang-orang terkait golok. Ambil contoh di Jakarta.

Golok telah menjelma jadi bagian penting dalam kehidupan etnis Betawi. Orang Betawi (etnis yang mendiami Jakarta) memang mengenal dua tipe golok sejak era kolonial. Golok gablongan dan golok sorenan, golok untuk jaga diri.

Kehadiran golok di tanah Betawi begitu dominan. Bahkan, popularitas itu membuat senjata lainnya kurang dikenal. Muasalnya karena golok sorenan digunakan sebagai senjata sakral pelengkap bela diri oleh jago Betawi.

Jago di sini adalah mereka yang memiliki kemampuan mempuni dalam ilmu bela diri Betawi, maen pukulan. Klasifikasi Jago sendiri lebih kepada tujuan mereka mempelajari ilmu bela diri. Ada yang menggunakan bela dirinya untuk melindungi yang lemah macam Entong Gendut.

Ada pula yang menggunakan bela dirinya untuk menguntungkan dirinya sendiri macam centeng-centeng penjajah Belanda. Andil jago membawa popularitas golok meningkat. Kaum laki-laki Betawi merasa mereka harus memiliki golok.

Mereka merasa kehadiran golok yang terselip kepinggang semacam simbol kewibawaan. Bukan laki-laki Betawi jika tak memiliki golok. Itulah ungkapan yang lazim didengarkan dulu kala. Faktor kewibawaan itu membuat banyak orang berbondong-bodong belajar bela diri.

Mereka yang masuk ke dalam perguruan maen pukulan biasa diberi syarat membawa dua golok. Satu golok untuk perguruan. Satu golok lagi untuk pegangan. Namun, penggunaan golok tak boleh sembarang. Haram hukumnya bagi laki-laki Betawi memainkan golok di muka umum.

“Para lelaki atau jago Betawi menempatkan golok sebagai senjata sakral yang tidak boleh diperlihatkan apalagi dimain-mainka di depan umum. Golok disoren di pinggang, ditutupi pakaian luar atau jas tutup. Apabila terlibat masalah dan tidak ada kata damai, sang jago cukup memperlihatkan gagang golok yang dimiringkan, menandakan dan siap bertarung,” ujar Budayawan Betawi, G.J. Nawi dalam buku Maen Pukulan: Pencak Silat Khas Betawi (2016).

Golok hanya digunakan untuk saat-saat genting. Suatu kondisi yang mengancam nyawa. Lalu golok gunakan dalam menunjang ilmu silat. Kondisi itu terlihat dalam banyaknya pemberontakan melawan Belanda yang bergelora di tanah Betawi.

Para jago Betawi membantu kaum tani melawan pejajah yang menaikkan pajak seenak jidat. Kondisi itu membuat golok muncul jadi simbol perlawanan terhadap penjajah Belanda.    

Tak Boleh Sembarang

Popularitas golok ikut berkembang dengan tumbuhnya aliran maen pukulan di Betawi, aliran silat beksi hingga cingkrik. Golok bak bagian tak terpisahkan dengan keseharian orang Betawi zaman dulu. Sedari kecil, laki-laki Betawi telah dibiasakan dengan ilmu agama.

Para orang tua meminta anak-anaknya untuk pergi mengaji. Sepulangnya, aktivitas yang dilakukan adalah belajar silat. Pelajaran silat itu membuat mereka mempelajari berbagai macam jurus maen pukulan. Aktivitas belajar bela diri maen pukulan pun berlangsung turun-temurun.

Budayawan Betawi, Masykur Isnan membenarnya. Ia menyebut dua hal yang paling penting dalam proses hidup orang betawi. Belajar mengaji dan pandai bela diri. Belajar mengaji untuk menguatkan pengaruh agama Islam. Lalu bela diri untuk menjauhkan diri dari kejahatan.

Kondisi itu membuat orang Betawi melihat golok sebagai sesuatu yang berharga. Sesuatu yang memiliki nilai penting. Ia menyebut ramuan itu membuat anatomi golok memiliki nilai filosofi sendiri. filosofi yang notabene dapat menaikkan derajat mereka yang menggunakan golok.

“Golok juga memiliki arti filosofis tersendiri di masyarakat Betawi yang kental religiusitas sehingga selalu dikaitkan dengan nilai spiritual. Gagang Golok merupakan sebuah pegangan hidup, bagian tajamnya dimaknai sebagai simbol keberanian dan nyali, bagian sarung merupakan bungkus yang dipenuhi atau diselimuti peranan agama (islam),” kata Masykur Isnan saat dihubungi SEAToday.com, 23 April 2024.

Penggunaan golok dalam bela diri seraya tak terpisahkan. Golok dianggap penting. Namun, penggunaan golok bukanlah inti utama. Sebab, kemampuan menguasai jurus jadi paling utama. Keterampilan itu jadi bukti bahwa penggunaan golok tak boleh sembarang.

Masykur Isnan menerangkan barang siapa yang memiliki golok paling tidak harus mengerti urusan agama dan bela diri. Tanpa bekal itu permainan golok hanya jadi atraksi biasa saja. Niatnya mau mencelakai musuh, tapi apa boleh dikata, diri sendiri jadi celaka.

“Golok tanpa jurus tidak akan jadi apa-apa, paling banter hanya bisa diputar-putar saja. gerakan golok hanyalah diputar ke kanan, kiri, depan, atas dan bawah,” tulis Gres Grasia Azmin dalam buku Memori Kolektif Orang Betawi dalam Maen Pukulan Beksi Tradisional H. Hasbullah (2023).

 

Share
News Update
Singapore Prime Minister Lee Hsien Loong to Step Down in May

Singapore Prime Minister Lee Hsien Loong to Step Down in May

Singapore Prime Minister Lee Hsien Loong to Step Down in May

SEAToday.com, Singapore-Singapore Prime Minister Lee Hsieng Loong announced he will step down on May 15, 2024 after two decades. This state...

Update: 133 People Were Killed During The Terrorist Attack at The...

SEAToday.com, Moscow-The death toll from the terrorist attack increased to 133 during the clearing of rubble in the Crocus City Hall. Searches continue, the Investigative...

Update: 93 People Were Killed During The Terrorist Attack at The...

SEAToday.com, Moscow-Investigation of the criminal case of the terrorist attack at the Crocus City concert hall continues. A team of investigators, criminologists and expe...

Terror Strikes at Crocus City Hall in Moscow, More Than 60 People...

SEAToday.com, Moscow-A shooting spree erupted on Friday, March 22,  at the major music venue located in Krasnogorsk, a city in the north-west of the Moscow region, Ru...

The Malaysian Anti-Graft Agency Extends Mahathir's Son’s Deadline...

SEAToday.com, Kuala Lumpur-The Malaysian anti-graft agency or the M-A-C-C has extended Mirzan Mahathir's, ex-Malaysian prime minister son's deadline to declare his asset amid graft investigation. Prev...

Trending
Popular Post

Explosion Occurs in Bekasi Field Artillery Battalion Ammunition W...

SEAToday.com, Bekasi-A large explosion occurred at the ammunition warehouse of the 07/155 GS Field Artillery Battalion (Yonarmed) of the Jayakarta Jaya Military Regional Command in Bantargebang, Bekas...

Japan Firms Walked Out of The Singapore-Malaysia High Speed Railw...

SEAToday.com, Kuala Lumpur-On Thursday, January 11, Japanese firms, decided to opt out of the Malaysia-Singapore High-Speed railway project, amid the deadline for request of information, on January 15...

Jakarta Provincial Minimum Wage 2024 Set to IDR5.06 M

SEAToday.com, Jakarta - The Jakarta Provincial Government has set the Provincial Minimum Wage (UMP) for 2024 at Rp5,067,381. Jakarta Acting G...

Bank Indonesia Revokes 3 Indonesian Coins

SEAToday.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) has revoked and withdrawn three types of rupiah bills from circulation, starting December 1, 2023. The withdrawn money includes metal rupiah notes...

31 Injured and 5 Sub-districts in Sumedang-Bandung Regency Affect...

SEAToday.com, Jatinangor-At least 31 people were injured and five sub-districts were affected by a tornado that struck Sumedang-Bandung Regency, West Java, on Wednesday (2/21). The incident occurred i...

Infographic