• Wednesday, 14 May 2025

Sosok Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah yang Tewas akibat Serangan Israel

Sosok Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah yang Tewas akibat Serangan Israel
Arsip foto - Pimpinan Hisbullah Hassan Nasrallah berbicara kepada para pendukungnya selama prosesi keagamaan untuk memperingati Asyura di pinggiran kota Beirut, Libanon, Kamis (14/11/2013). ANTARA FOTO/REUTERS/Khalil Hassan/pri.

SEAToday.com, Beirut - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah meninggal dunia akibat serangan Israel. Kabar ini dikonfirmasi kelompok milisi di Lebanon tersebut pada Sabtu, 28 September 2024.

Dilansir dari AP, Hizbullah menyampaikan pada Sabtu bahwa Nasrallah terbunuh dalam serangan udara Israel yang meratakan enam gedung apartemen di Beirut pada hari sebelumnya.

Lantas, siapakah Hassan Nasrallah? Dilansir BBC, sebelum mengembuskan napas terakhir, Nasrallah tidak pernah terlihat di depan umum selama bertahun-tahun karena kekhawatiran akan dibunuh oleh Israel.

Nasrallah adalah tokoh bayangan yang memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Iran yang memainkan peran penting dalam mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini. Ia dipuja oleh para pendukung kelompok tersebut.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah membantu melatih para pejuang dari kelompok bersenjata Palestina, Hamas, serta milisi di Irak dan Yaman, dan mendapatkan rudal dan roket dari Iran untuk digunakan melawan Israel.

Ia mengarahkan evolusi Hizbullah dari sebuah milisi yang didirikan untuk melawan pasukan Israel yang menduduki Lebanon, menjadi kekuatan militer yang lebih kuat daripada tentara Lebanon, perantara kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, dan bagian penting dari upaya pendukungnya, Iran, untuk meraih supremasi regional.

Lahir pada 1960, Hassan Nasrallah dibesarkan di lingkungan Bourj Hammoud di timur Beirut, tempat ayahnya Abdul Karim mengelola sebuah toko sayur kecil. Ia adalah anak tertua dari sembilan bersaudara.

Ia bergabung dengan gerakan Amal, yang saat itu merupakan milisi Syiah, setelah Lebanon terjerumus ke dalam perang saudara pada 1975. Setelah tinggal sebentar di kota suci Najaf, Irak, ia bergabung kembali dengan Amal di Lebanon sebelum ia dan yang lainnya memisahkan diri dari kelompok tersebut pada 1982, tidak lama setelah Israel menginvasi Lebanon sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan oleh para militan Palestina.

Kelompok baru, Islamic Amal, menerima dukungan militer dan organisasi yang cukup besar dari Garda Revolusi Iran yang berbasis di Lembah Bekaa, dan muncul sebagai milisi Syiah yang paling menonjol dan efektif yang kemudian membentuk Hizbullah.

Nasrallah meniti kariernya di Hizbullah seiring dengan pertumbuhan organisasi tersebut. Ia mengatakan bahwa setelah bertugas sebagai pejuang, ia menjadi direktur di Baalbek, kemudian seluruh wilayah Bekaa, lalu Beirut.

Ia menjadi pemimpin Hizbullah pada 1992 di usia 32 tahun, setelah pendahulunya Abbas al-Musawi terbunuh dalam serangan helikopter Israel. Nasrallah mengelola perang dengan intensitas rendah dengan pasukan Israel yang berakhir dengan penarikan mereka dari Lebanon selatan pada 2000, meskipun ia menderita kerugian pribadi ketika putra sulungnya, Hadi, terbunuh dalam baku tembak dengan pasukan Israel.

Setelah penarikan mundur, Nasrallah menyatakan bahwa Hizbullah telah mencapai kemenangan Arab pertama melawan Israel. Ia juga bersumpah bahwa Hizbullah tidak akan melucuti senjata, dengan mengatakan bahwa mereka menganggap "semua wilayah Lebanon harus dipulihkan", termasuk daerah Shebaa Farms.

Share
Insight Indonesia
Indonesia Responds to US Tariffs with Tax Relief Measures

Indonesia Responds to US Tariffs with Tax Relief Measures

TNI Law Amendments Officially Passed by Parliament

The Bill on Amendments to Law Number 34 of 2004 on the Indonesian National Armed Forces (TNI) has been approved

President Prabowo Leads Meeting on Downstream Industry Accelerati...

President Prabowo Subianto held a limited meeting with several cabinet ministers at his residence in Hambalang, Bogor

Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of O...

Japan's Prime Minister, Shigeru Ishiba, expressed his support for Indonesia's efforts to become a full member of the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), which currently consists of 38 countries...

Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30

Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.

Trending Topic
Weather Forecast
Weather Forecast Today: Light Rain in Some Cities

Weather Forecast Today: Light Rain in Some Cities

Weather Forecast Today: Some Cities Are Expecting Light Rain

Several major cities have the potential to experience light rain on Tuesday (8/4/2025) today. Check out the following explanation.

Potential Extreme Weather to Hit Western Indonesia

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has identified the potential for extreme weather in western Indonesia

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) Predic...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that high-intensity rainfall will continue until March 11. Although a slight decrease in intensity is expected in the coming days due to weather modific...

Weather Forecast: Light Rain Across Jakarta on Thursday Afternoon

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) forecasts that all areas of Jakarta will experience light rain on Thursday (2/13) afternoon.