• Sunday, 29 September 2024

Sosok Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah yang Tewas akibat Serangan Israel

Sosok Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah yang Tewas akibat Serangan Israel
Arsip foto - Pimpinan Hisbullah Hassan Nasrallah berbicara kepada para pendukungnya selama prosesi keagamaan untuk memperingati Asyura di pinggiran kota Beirut, Libanon, Kamis (14/11/2013). ANTARA FOTO/REUTERS/Khalil Hassan/pri.

SEAToday.com, Beirut - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah meninggal dunia akibat serangan Israel. Kabar ini dikonfirmasi kelompok milisi di Lebanon tersebut pada Sabtu, 28 September 2024.

Dilansir dari AP, Hizbullah menyampaikan pada Sabtu bahwa Nasrallah terbunuh dalam serangan udara Israel yang meratakan enam gedung apartemen di Beirut pada hari sebelumnya.

Lantas, siapakah Hassan Nasrallah? Dilansir BBC, sebelum mengembuskan napas terakhir, Nasrallah tidak pernah terlihat di depan umum selama bertahun-tahun karena kekhawatiran akan dibunuh oleh Israel.

Nasrallah adalah tokoh bayangan yang memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Iran yang memainkan peran penting dalam mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini. Ia dipuja oleh para pendukung kelompok tersebut.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah membantu melatih para pejuang dari kelompok bersenjata Palestina, Hamas, serta milisi di Irak dan Yaman, dan mendapatkan rudal dan roket dari Iran untuk digunakan melawan Israel.

Ia mengarahkan evolusi Hizbullah dari sebuah milisi yang didirikan untuk melawan pasukan Israel yang menduduki Lebanon, menjadi kekuatan militer yang lebih kuat daripada tentara Lebanon, perantara kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, dan bagian penting dari upaya pendukungnya, Iran, untuk meraih supremasi regional.

Lahir pada 1960, Hassan Nasrallah dibesarkan di lingkungan Bourj Hammoud di timur Beirut, tempat ayahnya Abdul Karim mengelola sebuah toko sayur kecil. Ia adalah anak tertua dari sembilan bersaudara.

Ia bergabung dengan gerakan Amal, yang saat itu merupakan milisi Syiah, setelah Lebanon terjerumus ke dalam perang saudara pada 1975. Setelah tinggal sebentar di kota suci Najaf, Irak, ia bergabung kembali dengan Amal di Lebanon sebelum ia dan yang lainnya memisahkan diri dari kelompok tersebut pada 1982, tidak lama setelah Israel menginvasi Lebanon sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan oleh para militan Palestina.

Kelompok baru, Islamic Amal, menerima dukungan militer dan organisasi yang cukup besar dari Garda Revolusi Iran yang berbasis di Lembah Bekaa, dan muncul sebagai milisi Syiah yang paling menonjol dan efektif yang kemudian membentuk Hizbullah.

Nasrallah meniti kariernya di Hizbullah seiring dengan pertumbuhan organisasi tersebut. Ia mengatakan bahwa setelah bertugas sebagai pejuang, ia menjadi direktur di Baalbek, kemudian seluruh wilayah Bekaa, lalu Beirut.

Ia menjadi pemimpin Hizbullah pada 1992 di usia 32 tahun, setelah pendahulunya Abbas al-Musawi terbunuh dalam serangan helikopter Israel. Nasrallah mengelola perang dengan intensitas rendah dengan pasukan Israel yang berakhir dengan penarikan mereka dari Lebanon selatan pada 2000, meskipun ia menderita kerugian pribadi ketika putra sulungnya, Hadi, terbunuh dalam baku tembak dengan pasukan Israel.

Setelah penarikan mundur, Nasrallah menyatakan bahwa Hizbullah telah mencapai kemenangan Arab pertama melawan Israel. Ia juga bersumpah bahwa Hizbullah tidak akan melucuti senjata, dengan mengatakan bahwa mereka menganggap "semua wilayah Lebanon harus dipulihkan", termasuk daerah Shebaa Farms.

Share
News Update
Retno Marsudi: How Can We Believe Netanyahu's Speech?

Retno Marsudi: How Can We Believe Netanyahu's Speech?

UNHCR: Over 200,000 Lebanese and Syrians Become Refugees

More than 200,000 people have been displaced inside Lebanese territory by Israeli airstrikes, said the UN High Commissioner for Refugees (UNHCR) on Saturday (9/28).

Surabaya Accredited Indonesia’s First Child-Friendly City by UNIC...

Surabaya City, East Java, officially became a World Child Friendly City accredited by the United Nations Children's Fund (UNICEF) and joined the global Child Friendly Cities Initiative (CFCI) network with child-friendly...

Jokowi Urges All Countries to Respond to Israel's Attack on Leban...

President of the Republic of Indonesia Joko Widodo (Jokowi) invites all countries and the United Nations (UN) to respond quickly regarding Israel's attack on Lebanon.

Jakarta dari Bawah Tanah Exhibition Showcases 400-Years-Old Archi...

The Jakarta MRT construction project phase two that runs from Thamrin to Kota Tua, revealed a new history of Jakarta that has been buried for 400 years.

Trending