• Monday, 24 February 2025

Korea Selatan Cabut Darurat Militer, Presiden Yoon Suk Yeol Didesak Mundur

Korea Selatan Cabut Darurat Militer, Presiden Yoon Suk Yeol Didesak Mundur
Aksi protes masyarakat Korea Selatan menentang Darurat Militer oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (dok: AP)

SEAToday.com, Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer sekitar pukul 23.00 waktu setempat pada Selasa, 3 Desember 2024 menuduh partai oposisi utama negara tersebut bersimpati pada Korea Utara dan melakukan kegiatan anti-negara. Para anggota parlemen kemudian dengan suara bulat memilih untuk memblokir keputusan tersebut.

Dilansir CNN, dari 300 anggota Majelis Nasional Korea Selatan, 190 orang hadir untuk memberikan suara dalam sesi darurat tengah malam. Sesaat sebelum pukul 5 pagi waktu setempat pada Rabu, 4 Desember 2024, Yoon mengumumkan bahwa ia akan membatalkan keputusannya.

Setelahnya, konfederasi serikat pekerja terbesar di Korea Selatan mengatakan pada Rabu, 4 Desember 2024 bahwa para anggotanya akan mogok kerja tanpa batas waktu hingga Presiden Yoon Suk Yeol mengundurkan diri menyusul upayanya memberlakukan darurat militer.

"Kami akan berjuang bersama rakyat, memimpin jalan bagi pengunduran diri Yoon Suk Yeol dengan segera," kata Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU), menurut kantor berita Korea Selatan, Yonhap.

Serikat pekerja melanjutkan, "Anggota KCTU akan berhenti bekerja sesuai dengan pedoman pemogokan, menyerukan pengunduran diri Yoon Suk Yeol karena pengkhianatan, dan melakukan tindakan darurat nasional untuk reformasi sosial dan realisasi kedaulatan rakyat."

Konfederasi serikat pekerja yang disebut memiliki 1,2 juta anggota ini mengatakan bahwa para anggota akan berkumpul di Gwanghwamun Square Rabu pagi ini. Alun-alun besar di pusat kota Seoul yang telah lama menjadi lokasi protes politik.

Desakan Presiden Yoon mundur juga datang dari partai oposisi Korea Selatan, Partai Demokrat. Pihaknya mengatakan akan memulai proses pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol jika ia tidak segera mundur.

Partai ini mengkritik deklarasi darurat militer yang dikeluarkannya, dan menyebutnya sebagai tindakan pemberontakan dan alasan untuk pemakzulan.

"Kami tidak akan tinggal diam dan menyaksikan kejahatan Presiden Yoon yang menghancurkan Konstitusi dan menginjak-injak demokrasi," kata partai tersebut, dilansir CNN. "Presiden Yoon harus segera mengundurkan diri secara sukarela."

Sebelumnya, pemimpin partai oposisi, Park Chan-dae, mengatakan bahwa Yoon "tidak dapat menghindari tuduhan pengkhianatan" dan menyerukan agar dia "segera mundur" atas deklarasi darurat militernya.

Selain itu, para demonstran berkumpul pada Rabu pagi di luar Majelis Nasional Korea Selatan untuk menuntut pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol.

Kerumunan sekitar 100 orang meneriakkan, "Tangkap Yoon Suk Yeol" dan menyerukan pemakzulan dan pencopotan jabatannya, menurut produser CNN di tempat kejadian.

Ada seruan yang terus meningkat agar presiden mundur setelah ia mengumumkan darurat militer pada Selasa malam. Presiden mencabut tindakan tersebut beberapa jam kemudian setelah anggota parlemen dengan suara bulat menolak keputusannya.

 

Share
Insight Indonesia
Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of OECD

Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of OECD

Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30

Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.

Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...

The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...

Retirement Age for Workers Rises to 59 Years as of January 2025

This retirement age will be the basis for the utilization of the pension insurance program implemented by the Employment Social Security Agency (BPJS TK).

Government Plans To Have 5000 Heads of SPPG for Makan Bergizi Gra...

The government plans to have 5,000 heads of Nutrition Fulfillment Service Units (SPPG) to manage Makan Bergizi Gratis Programme.

Trending Topic
Weather Forecast
Weather Forecast: Light Rain Across Jakarta on Thursday Afternoon

Weather Forecast: Light Rain Across Jakarta on Thursday Afternoon

Jakarta Weather Forecast: Rain in the Morning, Clouds Throughout...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has forecasted light rain in several areas of Jakarta on Tuesday morning, including West Jakarta, Central Jakarta, East Jakarta, North Jakarta, and the Thousand...

Weather Forecast: Light Rain Expected in Parts of Jakarta on Mond...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that several areas in Jakarta will experience light rain on Monday (2/10) morning.

BMKG Forecasts Light Rain Across Jakarta on Thursday

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has forecasted that rain will shower all administrative areas of Jakarta on Thursday (1/30) morning.

Jakarta Expected to Experience Rain Throughout the Day

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) forecasts light rain across parts of DKI Jakarta from morning until night on Monday.