• Wednesday, 08 January 2025

Korea Selatan Cabut Darurat Militer, Presiden Yoon Suk Yeol Didesak Mundur

Korea Selatan Cabut Darurat Militer, Presiden Yoon Suk Yeol Didesak Mundur
Aksi protes masyarakat Korea Selatan menentang Darurat Militer oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (dok: AP)

SEAToday.com, Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer sekitar pukul 23.00 waktu setempat pada Selasa, 3 Desember 2024 menuduh partai oposisi utama negara tersebut bersimpati pada Korea Utara dan melakukan kegiatan anti-negara. Para anggota parlemen kemudian dengan suara bulat memilih untuk memblokir keputusan tersebut.

Dilansir CNN, dari 300 anggota Majelis Nasional Korea Selatan, 190 orang hadir untuk memberikan suara dalam sesi darurat tengah malam. Sesaat sebelum pukul 5 pagi waktu setempat pada Rabu, 4 Desember 2024, Yoon mengumumkan bahwa ia akan membatalkan keputusannya.

Setelahnya, konfederasi serikat pekerja terbesar di Korea Selatan mengatakan pada Rabu, 4 Desember 2024 bahwa para anggotanya akan mogok kerja tanpa batas waktu hingga Presiden Yoon Suk Yeol mengundurkan diri menyusul upayanya memberlakukan darurat militer.

"Kami akan berjuang bersama rakyat, memimpin jalan bagi pengunduran diri Yoon Suk Yeol dengan segera," kata Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU), menurut kantor berita Korea Selatan, Yonhap.

Serikat pekerja melanjutkan, "Anggota KCTU akan berhenti bekerja sesuai dengan pedoman pemogokan, menyerukan pengunduran diri Yoon Suk Yeol karena pengkhianatan, dan melakukan tindakan darurat nasional untuk reformasi sosial dan realisasi kedaulatan rakyat."

Konfederasi serikat pekerja yang disebut memiliki 1,2 juta anggota ini mengatakan bahwa para anggota akan berkumpul di Gwanghwamun Square Rabu pagi ini. Alun-alun besar di pusat kota Seoul yang telah lama menjadi lokasi protes politik.

Desakan Presiden Yoon mundur juga datang dari partai oposisi Korea Selatan, Partai Demokrat. Pihaknya mengatakan akan memulai proses pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol jika ia tidak segera mundur.

Partai ini mengkritik deklarasi darurat militer yang dikeluarkannya, dan menyebutnya sebagai tindakan pemberontakan dan alasan untuk pemakzulan.

"Kami tidak akan tinggal diam dan menyaksikan kejahatan Presiden Yoon yang menghancurkan Konstitusi dan menginjak-injak demokrasi," kata partai tersebut, dilansir CNN. "Presiden Yoon harus segera mengundurkan diri secara sukarela."

Sebelumnya, pemimpin partai oposisi, Park Chan-dae, mengatakan bahwa Yoon "tidak dapat menghindari tuduhan pengkhianatan" dan menyerukan agar dia "segera mundur" atas deklarasi darurat militernya.

Selain itu, para demonstran berkumpul pada Rabu pagi di luar Majelis Nasional Korea Selatan untuk menuntut pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol.

Kerumunan sekitar 100 orang meneriakkan, "Tangkap Yoon Suk Yeol" dan menyerukan pemakzulan dan pencopotan jabatannya, menurut produser CNN di tempat kejadian.

Ada seruan yang terus meningkat agar presiden mundur setelah ia mengumumkan darurat militer pada Selasa malam. Presiden mencabut tindakan tersebut beberapa jam kemudian setelah anggota parlemen dengan suara bulat menolak keputusannya.

 

Share
Insight Indonesia
Point Ticketing System to Take Effect in January 2025

Point Ticketing System to Take Effect in January 2025

Point Ticketing System to Take Effect in January 2025

The Indonesian Police (Polri) will introduce a point-based ticketing system. With this system, drivers who have accumulated a certain number of points can have their driving privileges revoked.

Minister of Health: HMPV is Not a New Virus, Don't Panic

The Human Metapneumovirus (HMPV), which recently spread in China, has now been detected in Indonesia, with all reported cases involving children.

Minister of Health: HMPV is Not a New Virus, Don't Panic

The Human Metapneumovirus (HMPV), which recently spread in China, has now been detected in Indonesia, with all reported cases involving children.

The Government and Parliament Agree to Cut 2025 Hajj Costs by 4 M...

The government and the Hajj Cost Working Committee (Panja) of Commission VIII of the House of Representatives (DPR RI) have agreed to set the 2025 Hajj pilgrimage cost at IDR 55,431,750 (55.4 million rupiah)

Trending Topic
Weather Forecast
BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today

BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today

Weather Forecast for Jakarta Saturday 4 Januari 2025

BMKG predicts that Jakarta on Saturday (4/1/2025) today will only be cloudy from morning to night.

Weather Forecast for Jakarta and Around: Light Rain

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that light rain will fall in several areas in Jakarta

BMKG Predicts Rain Across Major Indonesian Cities on Tuesday

Rain is expected to fall over several major cities in Indonesia on Tuesday, (12/24/2024), according to the BMKG

Rain Expected in Jakarta on Tuesday Afternoon and Evening

Light rain is forecasted to hit most areas of Jakarta on Tuesday afternoon and evening, according to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG),