SEAToday.com, Belfast - Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (20/3/2024) dan mengatakan pemerintah akan mendapat Perdana Menteri yang lebih baik kedepannya.

“Saya mengundurkan diri dari jabatan presiden dan kepemimpinan Fine Gael dan akan mengundurkan diri sebagai taoiseach (perdana menteri) segera setelah pengganti saya dapat menduduki jabatan itu,” ungkap Leo Varadkar dikutip dari Al Jazeera.

Sang Perdana Menteri Irlandia menyebutkan alasannya mengundurkan diri sebagian bersifat politis dan ada pula alasan yang bersifat pribadi. Selain itu, ia telah meminta kandidat pemimpin baru dari Koalisi Pemerintah untuk kemudian dipilih pada 6 April mendatang.

Saat menjabat sebagai Perdana Menteri, Leo Varadkar memperjuangkan referendum untuk mengubah konstitusi Irlandia yang melegalkan pernikahan sesama jenis dan juga tindak aborsi. Diketahui pria berumur 45 tahun tersebut merupakan bagian dari komunitas homoseksual. 

“Saya bangga bahwa kami telah menjadikan negara ini tempat yang lebih setara dan lebih modern dalam hal hak-hak anak-anak, komunitas LGBT, kesetaraan bagi perempuan dan otonomi tubuh mereka,” imbuhnya.

Sebelum mengumumkan pengunduran dirinya, Leo Varadkar sempat menyampaikan pidato di samping Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam rangka perayaan Saint Patrick’s Day.

Dalam pidatonya ia menunjukkan simpatinya terhadap konflik yang mengakibatkan krisis kemanusiaan di Gaza dengan menyerukan gencatan senjata secepatnya.

Penulis: Kalila Untsa