• Friday, 22 November 2024

Penyebab Orang Utan Raksasa di Kalimantan Timur Masuk ke Pemukiman Warga

Penyebab Orang Utan Raksasa di Kalimantan Timur Masuk ke Pemukiman Warga
Orang utan di Kalimantan Timur yang setinggi rumah viral (Foto: X @Heraloebss)

SEAToday.com, Kutai Timur  - Belum lama ini jagat sosial media dikejutkan dengan viralnya video seekor orang utan raksasa di Kalimantan Timur keluar dari hutan dan masuk ke pemukiman warga. Dalam video tersebut nampak orang utan itu tengah bergelantungan di sebuah pohon di depan rumah.

Namun terlihat dalam video ukuran orang utan yang berjenis kelamin jantan itu sangat besar bahkan tingginya mencapai atap rumah yang ada di dekatnya. Tentu saja orang utan  besar itu membuat kaget banyak netizen yang baru pertama kali lihat ada orang utan di Indonesia sangat besar.

Kepada wartawan, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Ari Wibawanto menyebut harus dicek kembali soal ukuran orang utan yang viral itu. Sebab orangutan yang berusia tua tersebut belum tentu memiliki ukuran besar karena pengambilan gambar dari bawah sehingga terkesan tinggi orangutan dan rumah sama.

“Coba lihat angle videonya. Itu jelas diambil dari bawah. Lalu juga rumah itu tidak tahu jaraknya seperti apa. Kalau anglenya dari bawah memang terkesan orang utannya jadi besar,” ucap Ari dalam keterangannya.

Ari menambahkan salah satu penyebab orang utan masuk ke pemukiman warga karena tak memiliki wilayah teritori, apalagi orangutan tersebut jantan. “Orang utan jantan mencari betina dan mencari makan di tempat jadi tidak ada teritorinya. Mereka pasti berkeliling seperti lelaki petualang,” ungkap Ari.

Keberadaan orang utan di Kalimantan memang terancam karena kerusakan habitat di hutan, mulai dari kebakaran lahan dan pembukaan lahan baru sehingga tempat tinggal orang utan jadi sempit.

Konservasi orang utan memang harus ditangani dengan serius. Orang utan bisa sakit karena diburu oleh pemburu tak bertanggung jawab yang ingin membunuh atau sekedar mengusir tempat tinggal orang utan karena akan pembuatan lahan baru.

Terkait orang utan ini seharusnya petugas BKSDA tegas menindak oknum-oknum yang berusaha mengganggu habitat orang utan hingga membantu orangutan mendapatkan tempat tinggal baru. Apabila banyak orang utan yang mati tentu saja makin lama satwa ini akan punah.

 

Share
News Update
UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

Erick Thohir Officially Inaugurates New Board for Indonesian Futs...

The formation of the new management for these two federations under PSSI aims to align all stakeholders related to football in Indonesia.

BAZNAS to Build Hospitals, Mosques, Schools in Gaza Recovery Prog...

The funds to be used are the donation funds that are still being held for the Palestinian people. According to him, the donation for Palestine titled “Membasuh Luka Palestina”

Ngurah Rai Airport Expands Access to Nusantara via Balikpapan wit...

General Manager of PT Angkasa Pura Indonesia I Gusti Ngurah Rai Airport Ahmad Syaugi Shahab in Denpasar, on Wednesday (11/20), said this route adds connection opportunities to the State Capital of the Archipelago.

Minister Yusril Clarifies: Mary Jane Veloso Transferred, Not Rele...

Yusril explained that the Indonesian government had received an official request from the Philippine government regarding the transfer of Mary Jane Veloso. The transfer can be carried out if the conditions set by the Ind...

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1