• Monday, 23 December 2024

Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia Usulkan Pengenalan Aksara Kuno di Sekolah Lewat Ekstrakurikuler

Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia Usulkan Pengenalan Aksara Kuno di Sekolah Lewat Ekstrakurikuler
Siswa sedang melihat aksara Jawa. (Istimewa)

SEAToday.com, Jakarta - Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) mengusulkan agar pembelajaran aksara kuno dimasukkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami pentingnya melestarikan warisan budaya.

“Jadi tidak hanya aksara asing yang mereka pelajari di sekolah, tetapi aksara daerahnya. Karena kalau kita lihat, peninggalan masa lalu itu sarat dengan adat-istiadat, pesan moral, dan lain sebagainya. Sebetulnya, baik masyarakat umum maupun anak-anak kalau diajari aksara kuno itu senang, jadi saya pikir ini harus ada di dalam satu ekstrakurikuler atau pelajaran tambahan yang mengajarkan aksara-aksara daerah mereka," ujar Ketua PAEI Ninie Susanti dalam sambutannya pada Pameran Literasi Aksara Gata, Senin (16/9).

Ia mengungkapkan jika komunitas PAEI selama ini secara sukarela mengajarkan huruf kuno kepada generasi muda sebagai bagian dari pelestarian dan pemajuan kebudayaan.

“Jadi kita membuat jejaring, dan dengan sukarela mengajarkan, begitu. Ada satu kepuasan tersendiri ketika kita bisa mengajarkan huruf kuno kepada generasi muda, dan sekolah bisa melalui itu (ekstrakurikuler), kemudian menumbuhkan semangat dan rasa cinta, itu luar biasa karena itu bagian dari kita, melekat di diri kita semua,” paparnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, menyatakan bahwa meskipun ilmu epigrafi belum menjadi bagian wajib dalam kurikulum, namun sosialisasi dan penyebarluasan pengetahuan tentang aksara kuno bisa dilakukan melalui program terkait, seperti gerakan seniman masuk sekolah.

“Kalau masuk kurikulum akan membebani siswa dan guru, jadi bisa lewat program, tetapi senimannya diperluas, tidak hanya seniman pelaku budaya tradisi dan lain-lain, tetapi juga terkait pakar atau ahli tulisan tradisional, baik prasasti maupun naskah kuno, itu yang harus dikreasikan ulang dan diperluas,” tutur Judi.

Selain itu, menurutnya, perlu juga untuk memberdayakan para maestro seni lokal untuk mengenalkan aksara kuno kepada masyarakat.

“Maestro sendiri selama ini lebih ke seni tradisi dan lain-lain, padahal banyak juga maestro lokal yang memahami terkait tulisan-tulisan kuno. Mungkin itu bisa diusulkan secara formal bagi EPAI dan komunitas-komunitas untuk membuat program-program yang sudah ada,” usulnya.

Share
News Update
91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived in Indonesia

91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived in Indonesia

Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...

Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.

Light Rain Expected Across Most of Jakarta

The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).

OIKN Targets Legislative, Judicial Buildings to be Completed in...

The Nusantara Authority (OIKN) is targeting the construction of legislative and judicial infrastructure to be completed by 2028.

The Ministry of Foreign Affairs Confirms No Indonesian Citizens A...

The Indonesian Ministry of Foreign Affairs has confirmed that no Indonesian citizens (WNI) were victims of the 7.3-magnitude earthquake that struck Vanuatu on Tuesday, December 17, 2024

Trending Topic