• Wednesday, 30 October 2024

Puluhan Ribu Warga Israel Berunjuk Rasa, Serukan Kesepakatan Pembebasan Sandera

Puluhan Ribu Warga Israel Berunjuk Rasa, Serukan Kesepakatan Pembebasan Sandera
Orang-orang melakukan aksi protes dengan memblokir jalan, menyerukan kesepakatan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza oleh Hamas, di Tel Aviv, Israel, Minggu, 1 September 2024. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

SEAToday.com, Tel Aviv - Puluhan ribu warga Israel berunjuk rasa di jalan akibat kegagalan pemerintah membawa pulang para sandera di Gaza, Minggu (9/1) malam. Protes besar-besaran tersebut juga menyerukan pemogokan umum yang memicu gangguan dan penutupan, termasuk di bandara internasional utamanya, Ben-Gurion, Senin (2/9).

Demonstrasi ini terjadi setelah enam sandera ditemukan tewas di Gaza. Keluarga dan sebagian besar masyarakat menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan mengatakan bahwa mereka bisa saja dipulangkan hidup-hidup jika ada kesepakatan dengan Hamas untuk mengakhiri konflik ini.

Persatuan buruh utama Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum pada hari Senin untuk mendorong kesepakatan pembebasan sandera. Pemogokan ini bertujuan untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi, termasuk perbankan, perawatan kesehatan, dan bandara utama.

Demonstrasi ini tampaknya merupakan yang terbesar sejak dimulainya perang. Sekitar 500.000 orang mengikuti berbagai aksi di seluruh negeri, dan demonstrasi utama berlangsung di Tel Aviv.

Mereka menuntut Netanyahu membuat kesepakatan mengenai pengembalian sekitar 100 sandera yang masih ditahan di Gaza, yang sepertiganya diyakini telah tewas, meskipun hal itu berarti membiarkan Hamas tetap bertahan dan meninggalkan wilayah tersebut. Sebagian besar warga Israel mendukung posisi ini, namun sebagian lainnya lebih memprioritaskan penghancuran kelompok militan tersebut daripada membebaskan para sandera.

Israel mengklaim bahwa Hamas membunuh keenam sandera tak lama sebelum pasukan Israel tiba di terowongan tempat mereka ditahan. Tiga dari mereka, termasuk seorang warga Israel-Amerika, dilaporkan dijadwalkan untuk dibebaskan pada tahap pertama proposal gencatan senjata yang dibahas pada bulan Juli. Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa hasil otopsi telah menetapkan bahwa para sandera ditembak dari jarak dekat dan meninggal pada hari Kamis atau Jumat.

Share
News Update
South Africa Submits New Evidence to UN to Strengthen Genocide Case Against Israel

South Africa Submits New Evidence to UN to Strengthen Genocide Case Against Israel

Visits to Nusantara Capital Now Free, IKN Authority Calls for Pai...

The Nusantara Capital Authority (IKN) has spoken out against the rising trend of paid tour packages for visits to the Government Center Core Area (KIPP) in IKN, urging those involved in commercializing public access to c...

Indonesia and Other Asian Countries Strongly Condemn Israel's Att...

Indonesia, Malaysia, India, Afghanistan and Japan strongly condemned Israel's attack on Iran on Saturday, saying it was a violation of international law.

President Prabowo to Establish 85 Nutritious Food Trial Service U...

President Prabowo Subianto is establishing 85 service unit offices for the Free Nutritious Meal program which is currently being tested in all provinces in Indonesia.

South Africa to Submit Forensic Evidence of Israeli Genocide in G...

South Africa will submit a detailed document that includes forensic evidence to the International Court of Justice (ICJ) aiming to strengthen the case of Israel committing genocide in Palestine.

Trending