• Monday, 18 November 2024

Lagi, Korea Selatan Menerima Lebih dari 40 Balon Sampah dalam Semalam dari Korea Utara

Lagi, Korea Selatan Menerima Lebih dari 40 Balon Sampah dalam Semalam dari Korea Utara
Balon sampah dari Korea Utara mendarat di Korea Selatan. (The Korea Herald)

SEAToday.com, Seoul – Serangan balon udara berisi sampah dari Korea Utara ke Korea Selatan, belum usai. Pada hari Jumat (19/7/2024) lalu, Korea Selatan Kembali menerima kiriman balon udara berisi sampah dari Korea Utara. Ada lebih dari 40 balon yang jatuh ke wilayah Gyeonggi di hari tersebut.

Kepala Staf Gabungan (JCS) menerima laporan setidaknya ada 200 balon terbang dari Korea Utara di pukul 17.00 waktu setempat hari Kamis (18/7) dan pukul 05.00 waktu setempat hari Jumat (19/7).

Warga Seoul menerima peringatan keamanan pada hari Kamis (18/7) setelah salah satu balon tersebut memasuki wilayah udara Korea Selatan. Setidaknya seperlima dari balon-balon tersebut berhasil jatuh di Korea Selatan.

Hanya tiga hari setelahnya, Korea Utara kembali meluncurkan balon yang diduga membawa sampah ke arah Korea Selatan, demikian ungkap Kepala Staf Gabungan (JCS) pada hari Minggu (21/7).

JCS mengatakan balon-balon tersebut tampaknya mengarah ke bagian utara Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul. Masyarakat diimbau untuk tidak menyentuh balon-balon yang jatuh dan diminta melapor ke pihak militer atau polisi.

Dengan pengiriman terbaru ini, Korea Utara telah mengirim lebih dari 2.000 balon berisi sampah ke Korea Selatan selama sembilan kali sebagai pembalasan atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para pembelot Korea Utara di Korea Selatan ke Korea Utara dengan menggunakan balon.

Pada hari Kamis (18/7), Korea Selatan memulai kembali siaran propaganda dengan pengeras suara ke arah Korea Utara sebagai tanggapan kiriman balon berisi sampah yang dilakukan oleh Korea Utara ke Korea Selatan.

JCS pada hari Jumat (19/7) mengatakan akan melanjutkan siaran propaganda dan memperingatkan akan melakukan tindakan yang “lebih kuat”, seperti mengembangkannya menjadi kampanye berskala penuh jika terjadi provokasi tambahan.

Korea Utara menentang kampanye melalui pengeras suara, serta selebaran anti-Pyongyang, karena khawatir masuknya informasi dari luar dapat menjadi ancaman bagi rezim Kim Jong-un.

Share
News Update
Pertamina Shares Self-Sustaining Energy Village Success Stories at COP 29

Pertamina Shares Self-Sustaining Energy Village Success Stories at COP 29

China Calls for Accelerated Construction of China-Thailand Railwa...

Chinese President Xi Jinping emphasized the importance of accelerating the construction of the China-Thailand Railway and expanding cooperation in innovative fields such as new energy, the digital economy, and artificial...

President Prabowo Highlights Indonesia's Renewable Energy Commitm...

President Prabowo also explained that Indonesia has great potential in developing green energy, including geothermal, hydro, solar power, and bioenergy.

Jakarta Residents Must Sort Waste to Avoid Retribution Fees

The Jakarta Provincial Government (Pemprov) will require residents to sort their waste starting January 1, 2025, to be exempt from the cleaning service levy (RPB).

2 Tourism Villages in Indonesia Receive Best Tourism Villages 202...

Jatiluwih Tourism Village (Bali) and Wukirsari Tourism Village (Special Region of Yogyakarta) won the “Best Tourism Villages 2024” award from the United Nations World Tourism Organization

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1