Gunung Ibu Erupsi 2.577 Kali Dalam Sebulan, Badan Geologi Perluas Zona Bahaya
SEAToday.com, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperluas zona bahaya atau larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas di kawasan Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Hal ini setelah terjadi peningkatan letusan vulkanik Gunung Ibu lebih dari 2.577 kali dalam sebulan terakhir.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan dalam 30 hari terakhir petugas pemantau juga merekam sejumlah aktivitas vulkanik lainnya yang menunjukkan adanya peningkatan dari Gunung Ibu yang berstatus Siaga/Level III.
“Kenaikan aktivitas vulkanik pada Gunung Ibu ini dapat memicu erupsi dengan peningkatan ketinggian kolom erupsi,” kata Muhammad Wafid.
Terdapat total sebanyak 409 gempa guguran, 2.644 gempa hembusan, 16 gempa tornillo, 15.116 gempa vulkanik dangkal dan 1.260 gempa vulkanik dalam, tujuh kali gempa teknik lokal, 438 kali gempa tektonik jauh dan tiga kali gempa getaran banjir dari Gunung Ibu dalam kurun waktu tersebut.
Peningkatan aktivitas ini pun membuat Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat ataupun wisatawan untuk tidak mendekati bahkan melakukan aktivitas pendakian dan lainnya dalam radius empat kilometer dari kawah aktif Gunung Ibu.
Badan Geologi secara khusus melarang adanya aktivitas masyarakat secara sektoral pada radius 5,5 kilometer dari arah bukaan kawah bagian utara.
Ini karena dinilai sebagai zona bahaya potensi erupsi gunung api berketinggian 1.340 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Setidaknya hingga Senin (2/12) pukul 18.02 WIT, Petugas Pos Pemantau Gunung Api Badan Geologi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat melaporkan bahwa kembali terjadi erupsi Gunung Ibu dengan ketinggian kolom abu kurang lebih 2.025 mdpl atau 700 meter dari atas puncak kawah aktif.
Badan Geologi menilai rekomendasi ini patut untuk dilakukan oleh masyarakat dan diawasi pula oleh pemerintah daerah (pemda) setempat karena bukan hanya untuk memperkecil potensi dampak yang ditimbulkan oleh erupsi tetapi juga ancaman bahaya banjir lahar dingin.
Recommended Article
News Update
South Korean President Yoon Suk Yeol Urged to Step Down Over Mart...
South Korean President Yoon Suk Yeol has been urged to step down and threatened with impeachment after declaring “martial law” on Tuesday (12/3).
Top Democratic Party Figure Calls for President Yoon to Resign
Criticism of South Korea’s President Yoon is intensifying after his decision to reverse an earlier martial law decree.
Indonesian Embassy in Seoul Urges Indonesian Citizens to Remain C...
South Korean President Yoon Suk Yeol announced the lifting of martial law on Wednesday (12/4) morning. The decision was made after the National Assembly vote that agreed to end the implementation of martial law at 4.30 A...
Political Chaos in South Korea: What Comes Next?
As South Korea grapples with political chaos, the fallout from President Yoon Suk Yeol's martial law declaration continues to reverberate across the nation.
Trending
- # Daily Update
- # Regional
- # Nasional
- # Internasional
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).