• Senin, 11 November 2024

Pelita Air Persembahkan "Kartini Flight" di Peringatan Hari Kartini

Pelita Air Persembahkan
Hari Kartini, Pelita Air Persembahkan "Kartini Flight" dan Karbon Netral Industri Aviasi. (dok. Pelita Air)

SEAToday.com, Jakarta-Peringatan Hari Kartini yang jatuh pada Minggu, 21 April 2024 ditandai Pelita Air, anak usaha PT Pertamina (Persero) dengan penerbangan khusus "Kartini Flight". Persembahan ini melibatkan pilot dan awak kabin yang seluruhnya perempuan.

"Kartini Flight" merupakan bentuk apresiasi Pelita Air terhadap peran perempuan, khususnya perempuan Indonesia, yang makin signifikan dan berdampak di masyarakat saat ini.

"Semangat apresiasi tersebut direpresentasikan dengan kehadiran pilot, dan awak kabin yang seluruhnya perempuan pada penerbangan khusus 'Kartini Flight' yaitu penerbangan IP204 rute Jakarta-Surabaya pukul 10.45 WIB dan penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta pada Minggu 21 April ini," kata Vice President Corporate Secretary PT Pelita Air Service Agdya Pratami Putri Yogandari dalam keterangan resminya.

Ia menambahkan, "Penerbangan khusus ini juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang semakin penting di industri aviasi, di mana laki-laki masih mendominasi pekerjaan di berbagai posisi."

Agdya menyebut bahwa Hari Kartini adalah momen untuk merayakan semangat dan dedikasi pahlawan perempuan yang telah menginspirasi banyak perempuan Indonesia untuk dapat mengambil peran lebih, beraktualisasi, dan berkontribusi, baik bagi pengembangan diri maupun masyarakat.

Dikatakannya, Pelita Air juga mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk mengaktualisasikan diri tanpa ragu agar dapat semakin meningkatkan peran penting dan kontribusi perempuan di masyarakat, demi kemajuan yang berkelanjutan.

Pada penerbangan khusus ini, Pelita Air menerapkan kebijakan karbon netral demi mewujudkan penerbangan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. "Pelita Air kembali menjalankan praktik penerbangan yang lebih hijau sebagai salah satu usaha kami untuk menjaga lingkungan. Kami menerapkan kebijakan karbon netral yang memungkinkan penerbangan ini untuk lebih berkelanjutan," terang Agdya.

Pelita Air dapat melakukan Carbon Offset dengan menggunakan Carbon Kredit yang dimiliki, sehingga dua penerbangan berkelanjutan spesial Hari Kartini ini dapat dijadikan Carbon Neutral Flight. Sebagai informasi, utilisasi Carbon Credit yang dimiliki Pelita Air pada saat pembukaan perdana IDX Bursa Carbon pada 26 September 2023 lalu.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menerangkan, momentum Kartini Flight mencerminkan komitmen Pertamina memberi ruang berkarya bagi srikandi-srikandi Pertamina. Momen ini juga menjadi nilai tambah karena Pelita Air menerapkan karbon netral ramah lingkungan, untuk mendukung layanan Pertamina sebagai perusahaan berkelanjutan.

"Tak hanya bisnis energi, melalui layanan sektor transportasi penerbangan, Pertamina mewujudkan langkah konkrit menuju Net Zero Emission (NZE) dari industri penerbangan dengan Pelita Air," jelas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Share
Berita Terkini
Usung Konsep Ramah Lingkungan, SEA Today Golf Day ke-2 Kembali Hadir Pada 9 November

Usung Konsep Ramah Lingkungan, SEA Today Golf Day ke-2 Kembali Hadir Pada 9 November

Komisi VI DPR Geram Apple Minta Tax Holiday 50 Tahun

Isu pelarangan perangkat ponsel terbaru dari Apple, iPhone 16, menjadi salah satu topik yang disorot Komisi VI DPR dalam Rapat Kerja.

Presiden Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono Jadi Kepala OIKN

Presiden Indonesia Prabowo Subianto melantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Laporan WHO Sebut TB Jadi Penyakit Menular Paling Mematikan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Tuberkulosis (TB) sebagai penyakit menular paling mematikan di dunia.

Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Kru tvOne, Supir Mobil Boks Ala...

Polisi ungkap penyebab sopir mobil boks yang menabrak mobil kru tvOne yaitu karena mengalami microsleep atau tidur singkat.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Kronologi Kasus Guru Honorer Ibu Supriyani yang Viral, Kini Ditan...

Kasus guru honorer ibu Supriyani yang dituding melakukan pemukulan pada siswanya, kini ditangguhkan penahanannya.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.