Hunter Biden dan Skandalnya: Bom Waktu yang Mengancam Karier Politik Joe Biden
SEAToday.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menghebohkan seisi dunia pada 1 Desember 2024. Ia menggunakan kekuasaannya untuk memberikan beri pengampunan (grasi) kepada anaknya, Hunter Biden. Hunter terjerat kasus senjata api dan pajak.
Sikap Biden dianggap cacat secara etika. Joe Biden dianggap menyalahgunakan kekuasaannya. Jika melihat ke belakang masalah yang menjerat Hunter bukan satu dua. Hunter kerap menyeret Biden dalam setiap kepentingan jahatnya. Begini ceritanya.
Kehidupan Robert Hunter Biden kerap dianggap sempurna. Pria kelahiran Wilmington, Delaware, 4 Februari 1970 itu tidak merasakan kesulitan hidup. Ia dapat bersekolah di sekolah terbaik. Semuanya karena ayahnya adalah seorang Joe Biden –pengacara kondang yang banting setir jadi anggota Senat AS.
Hunter mulanya menikmati kehidupannya menuntut ilmu sejarah di Universitas Georgetown dan lulus pada 1992. Hunter lalu mematangkan pendidikannya dengan belajar di Sekolah Hukum Yale. Ia lulus dan memulai karier pengacara seperti ayahnya pada 1996.
Kariernya berlangsung mulus. Ia sempat menekuni karier sebagai pengacara, konsultan, hingga investor. Ia pun mencoba mengarungi karier lain sebagai prajurit cadangan angkatan laut AS pada 2013. Andil Biden sebagai Wakil Presiden AS jadi muaranya.
Dorongan itu nyatanya tak cukup. Hunter justru terjebak dalam kehidupan ala anak pejabat badung. Kariernya sebagai prajurit hancur karena masalah narkoba berjenis kokain. Kondisi itu membuat Hunter dipecat. Biden pun tak masalah. Ia mendukung anaknya untuk terlepas dari pengaruh narkoba.
“Hunter Biden telah lama menderita masalah narkoba, dan hal itu bahkan mengakhiri usaha singkatnya untuk berkarir di militer di usia 40-an. Ia diberhentikan dari Angkatan Laut Cadangan pada Februari 2014 setelah ia dinyatakan positif menggunakan kokain,,” ujar Emily Jacobs dan Josh Christenson dalam tulisannya di laman New York Post berjudul Inside the Life of Hunter Biden, Joe Biden’s Scandal-Plagued Son (2023).
Sayang Anak
Hunter dan narkoba adalah dua yang tak terpisahkan. Masalah itu sudah jadi rahasia umum. Namun, skandal putra Joe Biden bukan melulu urusan narkoba. Masalah Hunter malah lebih besar. Suatu masalah yang melibatkan Joe Biden menyalahgunakan untuk kepentingan anaknya.
Semuanya bermula dari laptop --tipe macbook pro-- milik Hunter rusak terkena air. Hunter membawa laptopnya dengan penanda stiker Beau Biden Foundation (nama dari saudara laki-laki Hunter yang telah tiada) ke toko reparasi laptop di Delaware pada 2020.
Waktu servis laptop memang sebentar. Namun, Hunter justru tak kunjung mengambilnya. Pihak reparasi laptop berkali-kali menghubunginya. Hasilnya nihil. Pemilik toko John Paul Mac Isaac terkejut kala melihat isi file dari laptop Hunter.
Ia menyaksikan banyak surat elektronik (e-mail) yang mengarah kepada penyalahgunaan kekuasaan dari Joe Biden semasa jadi Wakil Presiden era 2009-2017 mendamping Obama.
John Paul lalu segera menghubungi Biro Investagi Federal (FBI) dan menyerahkan bukti. Namun, John Paul lebih dulu menggandakan hard drive isi laptop. Hard drive baru lalu diserahkan kepada orang dekat Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani.
“Hard drive laptop yang konon tertinggal di sebuah bengkel di Delaware dan diperoleh oleh sekutu Trump, Rudy Giuliani. Mantan wali kota New York itu kini menjadi pengacara pribadi Trump dan pencariannya untuk mendapatkan informasi politik tentang keluarga Biden telah terungkap di depan publik, karena berkontribusi pada pemakzulan Trump atas pendekatan yang dilakukan terhadap Ukraina,” ujar Martin Pengelly dan Tom McCarthy dalam tulisnanya di The Guardian berjudul Trump asks Barr to Investigate Dubious Claims Against Joe and Hunter Biden, 20 Oktober 2020.
Skandal Hunter dari hard drive yang bocor akan menggema ke mana-mana. Rudy kemudian menyerahkan file-file penting ke media online, New York Post. Mereka kemudian merilis laporan eksklusif terkait perilaku ‘nakal’ Hunter dan dugaan penyalagunaan wewenang Joe Biden.
Skandal ke Skandal
Media daring, New York Post merilis laporan eksklusif terkait isi laptop Hunter. Mereka tak saja menemukan satu dua skandal saja, tapi banyak skandal. Masalah yang paling disoroti adalah Joe Biden ikut andil menyalahgunakan kekuasaan untuk mendukung anaknya sedari 2014.
Dukungan itu terlihat dari bantuan Biden kepada kepentingan perusahaan gas alam asal Ukraina, Burisma Holdings. Joe Biden menggunakan kekuasaannya sebagai wapres untuk menekan pemimpin Ukraina membasmi mereka yang berlawanan dengan Burisma.
Kondisi itu membuat Hunter berada dalam jajaran dewan direksi Burisma. Hunter mendapatkan gaji bulanan sebesar 50 ribu dolar AS. Hunter pun disebut bergabung pula dalam banyak kesepakatan bisnis dengan perusahaan China – tentunya dengan pengaruh Joe Biden.
“Hunter dituduh mengambil untung dari status wakil presiden ayahnya dengan meraup untung puluhan ribu dolar per bulan untuk duduk di dewan perusahaan yang korup. Dalam industri yang tidak pernah digeluti Hunter sebelumnya,” tegas Emily Jacobs dan Josh Christenson dalam laporannya di laman New York Post berjudul Inside the Life of Hunter Biden, Joe Biden’s Scandal-Plagued Son, 21 Desember 2023.
Kondisi itu membuat Joe Biden kecipratan masalah. Joe Biden dianggap dikendalikan atau didikte oleh China. Skandal lain yang diungkap adalah adanya foto dan video dari Hunter yang sedang menggunakan narkoba sambil berpesta seks.
Donald Trump yang menjadi lawan politik Joe Biden kerap menyindir badungnya Hunter dalam kampanye Pilpres 2020. Skandal itu membuat Trump meminta jaksa agung bergerak memeriksa tuduhan Biden menyalahgunaan kekuasaan era Obama. Biden dianggapnya telah melakukan nepotisme.
Skandal Hunter lalu menghebohkan seisi AS pada 2020. Namun, skandal itu bak meredup kala Joe Biden jadi Presiden AS era 2021-2025. Hunter memang tetap dijerat hukum pada 2024. Bedanya hukuman yang diterimanya justru lebih ringan: kebohongan masalah narkoba, pajak, dan senjata api.
Soal-soal terkait ayahnya nepotisme tak pernah dibahas. Suatu hal yang membuat rakyat AS geram. Apalagi, kemudian Biden mengeluarkan grasi – pengampunan kepada anaknya supaya bebas dari jeratan hukum. Tindakan itu jelas memalukan karena nepotisme tengah diperlihatkan secara gamblang.
Recommended Article
News Update
Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...
Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.
Light Rain Expected Across Most of Jakarta
The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).
OIKN Targets Legislative, Judicial Buildings to be Completed in...
The Nusantara Authority (OIKN) is targeting the construction of legislative and judicial infrastructure to be completed by 2028.
The Ministry of Foreign Affairs Confirms No Indonesian Citizens A...
The Indonesian Ministry of Foreign Affairs has confirmed that no Indonesian citizens (WNI) were victims of the 7.3-magnitude earthquake that struck Vanuatu on Tuesday, December 17, 2024
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).