• Monday, 23 December 2024

Mengenal Pasukan Elit TNI, Penjaga Negara Disegani Dunia

Mengenal Pasukan Elit TNI, Penjaga Negara Disegani Dunia
Prajurit TNI AL dari Komando Pasukan Katak berlatih menembak bersama prajurit Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) dari Pasukan Khas Laut (Paskal). (source: ANTARA)

SEAToday.com, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan angkatan bersenjata Indonesia yang memiliki peran sebagai alat negara di bidang pertahanan.

Dalam TNI, terdapat sejumlah pasukan khusus yang setiap pasukan memiliki tugasnya masing-masing.

TNI sendiri terbagi dalam tiga angkatan bersenjata yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, yaitu TNI Angkatan Darat (TNI AD), TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan TNI Angkatan Udara (TNI AU).

TNI juga memiliki pasukan khusus yang dibentuk dan disiapkan untuk kondisi dan keadaan tertentu. Berikut sejumlah pasukan khusus TNI.

Pasukan Khusus TNI

1. Komando Pasukan Khusus (Kopassus)

Kopassus merupakan pasukan khusus TNI AD. Korps baret merah ini memiliki kemampuan khusus untuk gerak cepat dalam setiap medan, menembak cepat, pengintaian dan anti-teror.

Beberapa operasi yang berhasil dilakukan Kopassus antara lain penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S, Pepera di Irian Barat, dan Operasi Seroja di Timor Timur.

Kopassus juga berhasil melakukan operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, dan operasi pembebasan sandera perompak Somalia.

2. Komando Pasukan Katak (Kopaska)

Kopaska merupakan pasukan khusus di bawah TNI AL yang dibentuk atas arahan Presiden Ir Soekarno untuk mendukung pembebasan Irian Barat pada 31 Maret 1962.

Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan berkekuatan amfibi.

Kopaska terbagi dalam dua Komando, yaitu di Ujung Surabaya dan Satuan Pasukan Katak Armabar di Jakarta Utara.

3. Detasemen Jala Mangkara (Denjaka)

Awalnya Pasukan milik TNI AL ini dibentuk untuk menanggulangi ancaman aspek laut, seperti terorisme, sabotase, dan lainnya.

Para prajurit pasukan ini juga dituntut efektif bertindak menghadapi segala bentuk aksi teror. Pasukan ini menggunakan seragam hitam dengan baret ungu.

4. Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat)

Kopasgat dimiliki oleh TNI AU dengan ciri khas pasukan khusus ini yaitu menggunakan baret warna jingga.

Pasukan ini merupakan pasukan tempur untuk kebutuhan matra udara, serta memiliki kemampuan terjun payung militer.

5. Satuan Peleton Intai Tempur (Tontaipur)

Tontaipur masuk ke dalam Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) untuk melakukan penumpasan tertentu dengan pasukan yang relatif kecil.

Tontaipur mampu melaksanakan operasi di rawa, laut, hutan gunung dan bahkan perkotaan.

Ciri khas pasukan ini yaitu dibekali senjata berupa senapan serbu, pistol, sangkur, dan sniper, hingga sumpit yang dilengkapi jarum beracun. Biasanya, racun berasal dari getah pohon atau bisa ular.

6. Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib)

Batalyon ini merupakan satuan khusus dalam Korps Marinir TNI AL. Tugas Yontaifib adalah untuk membina dan menyediakan kekuatan amfibi maupun darat serta tugas operasi khusus.

Yontaifib memakai baret ungu khas Marinir. Namun, yang membedakan dengan Marinir adalah penggunaan brevet "Tri Media" di samping Pataka Korps Marinir.

7. Satuan 81/Gultor

Satuan 81/Gultor adalah satuan di Kopassus. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum, termasuk jumlah personel maupun jenis persenjataannya.

Satuan 81/Gultor menggunakan baret merah. Mereka merupakan ujung tombak utama pertahanan dan keamanan negara.

8. Satuan Bravo 90 (Satbravo-90)

Satbravo-90 bertugas untuk melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista atau instalasi musuh, melakukan penindakan teror bajak udara, serta operasi-operasi lain sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

Satbravo-90 adalah satuan di bawah TNI AU dengan ciri khasnya yaitu baret jingga.

9. Batalyon Raider

Batalyon Raider memperoleh pendidikan dan latihan khusus untuk bisa melakukan perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut.

Tiap-tiap batalyon dilatih secara rutin untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat di atas batalyon infanteri biasa.

Mereka juga dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari Helikopter. Sebagian personel dalam Batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya.

 

Share
News Update
Karawang Whoosh Station Set to Launch on December 24, 2024

Karawang Whoosh Station Set to Launch on December 24, 2024

Transjakarta Launches Open-Top Double-Decker Bus Tour, Let's Expl...

Transjakarta has unveiled its latest innovative offering, the Open Top Tour of Jakarta. This open-top double-decker bus service aligns with the city’s vision of becoming a global destination by enhancing its appeal as a...

91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived...

The Ministry of Foreign Affairs has successfully evacuated 91 Indonesian citizens from Syria on December 20 and 21, 2024. The evacuation was divided into three flights.

Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...

Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.

Light Rain Expected Across Most of Jakarta

The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).

Trending Topic