• Monday, 25 November 2024

Kronologi Bullying Dokter Aulia Risma Lestari yang Bunuh Diri di Kamar Kos

Kronologi Bullying Dokter Aulia Risma Lestari yang Bunuh Diri di Kamar Kos
Ilustrasi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro - Kasus bullying dokter Aulia Risma Lestasi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Foto: HomeCare24)

SEAToday.com, Semarang – Aulia Risma Lestari merupakan dokter muda yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. Aulia ditemukan tewas di kamar kosnya di Semarang pada (12/8) lalu.

Dokter yang pernah bekerja di sebuah rumah sakit di Tegal, Jawa Tengah ini diduga menjadi korban bully atau perundungan dari ketua PPDS. Aulia menyerah karena tidak kuat menghadapi tekanan dan perlakuan tak manusiawi yang diterima selama mengambil PPDS.

Ketua PPDS itu adalah Prathita Amanda. Terkuak salah satu dugaan bully yang dilakukan Ketua PPDS tersebut kepada Aulia. Salah satunya ketika ia memaksa para juniornya termasuk Aulia untuk menghabiskan lima bungkus nasi padang sekaligus. Saat makan, para juniornya harus direkam dalam bentuk video.

Diduga masih ada beberapa bully yang dilakukan Prathita kepada Aulia. Polisi sampai sekarang terus mendalami adanya unsur perundungan di balik motif kematian Aulia. Kepada wartawan Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar mengatakan pihaknya akan meminta keterangan sejumlah orang terdekat Aulia.

Beberapa orang itu antara lain orangtua, teman, sahabat, rekan kerja, rekan kuliah, termasuk ponsel Aulia yang akan diselidiki apakah ada bukti-bukti menyangkut dugaan perundungan yang dialami Aulia.

Polisi mengatakan penyebab kematian Aulia adalah overdosis dan bunuh diri. Aulia sengaja menenggak obat Roculax yang disuntikkan ke tubuhnya sebanyak 3 miligram. Padahal obat itu hanya untuk pembedahan atau operasi dan cukup digunakan sebanyak 0,6 miligram.

Aulia tentu saja menggunakan obat tersebut untuk bunuh diri. Selain itu ada informasi juga bahwa ia memilih bunuh diri selain karena di-bully karena mengidap penyakit saraf kejepit yang tak kunjung sembuh.

Kasus meninggalnya Aulia membuat Kementerian Kesehatan turun tangan. Sejumlah tim akan melakukan investigasi menyelidiki adanya perundungan yang dialami Aulia selama ikut PPDS tersebut.

 

Share
News Update
Shin Tae-yong Launches STY Academy to Boost Indonesian Youth Football Development

Shin Tae-yong Launches STY Academy to Boost Indonesian Youth Football Development

Minister of Religious Affairs Arrives in Saudi Arabia to Discuss...

Minister Nasaruddin's meeting with Minister of Hajj and Umrah Tawfiq F Al Rabiah will take place on Sunday (11/24) night in Makkah. Also scheduled to join the meeting are Head of BPH Mochammad Irfan Yusuf, Director Gener...

President Prabowo Secures IDR 294 Trillion in Foreign Investments...

From his visit over the past two weeks, President Prabowo received investment commitments worth a total of US$18.57 billion or around Rp294.80 trillion (assuming an exchange rate of Rp15,880.00 per US dollar).

Pertamina Eco RunFest 2024: A Grand Success with 12,300 Runners J...

This event is presented in order to welcome Pertamina's 67th Anniversary which falls on December 10, 2024. The participants took part in four categories, namely 1.5K (Family Run), 5K (Fun Run), 10K (Student, General and...

UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire...

The United Nations (UN) expressed disappointment over the Security Council's failure to pass a resolution for a ceasefire in Gaza after the United States blocked the draft, UN spokesman Stephane Dujarric stated on Wednes...

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1