• Monday, 18 November 2024

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Israel Dituduh sebagai Dalangnya

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Israel Dituduh sebagai Dalangnya
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbicara dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di Teheran, Iran, Selasa, 26 Maret 2024. (AP Photo/Vahid Salemi)

SEAToday.com, Teheran - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran. Hal ini dikatakan oleh Garda Revolusi paramiliter Iran mengatakan pada Rabu (31/7) pagi. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab, namun Hamas menuduh Israel sebagai dalang dari serangan tersebut.

Israel pernah bersumpah akan membunuh Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya karena serangan 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 orang lainnya disandera.

Pihak militer Israel tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. Israel seringkali tidak memberikan komentar ketika menyangkut pembunuhan yang dilakukan oleh badan intelijen mereka, Mossad.

Hamas mengatakan Haniyeh terbunuh “dalam serangan udara Zionis di tempat tinggalnya di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru Iran.”

“Hamas menyerukan kepada rakyat Palestina yang hebat dan orang-orang dari negara-negara Arab dan Islam dan semua orang yang merdeka di dunia, bahwa saudara pemimpin Ismail Ismail Haniyeh telah mati syahid,” kata pernyataan singkat itu.

Dalam pernyataan lain, kelompok itu mengutip Haniyeh yang mengatakan bahwa perjuangan Palestina memiliki “harga” dan “kami siap dengan harga tersebut: mati syahid demi Palestina, demi Allah SWT, dan demi martabat bangsa ini.”

Para petinggi Hamas tidak merespons permintaan untuk berkomentar lebih lanjut.

Haniyeh meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2019 dan tinggal di pengasingan di Qatar. Pemimpin tertinggi Hamas di Gaza adalah Yehya Sinwar, yang mendalangi serangan 7 Oktober.

Sebelumnya, di bulan April, serangan udara Israel di Gaza menewaskan tiga putra Haniyeh dan empat cucunya.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran satelit Al Jazeera pada saat itu, Haniyeh mengatakan bahwa pembunuhan tersebut tidak akan menekan Hamas untuk melunakkan posisinya di tengah-tengah negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Israel.

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada hari Selasa (30/7), bersama dengan para petinggi Hamas lainnya dan para petinggi Hizbullah serta kelompok-kelompok yang bersekutu. Iran tidak memberikan rincian mengenai bagaimana Haniyeh terbunuh, dan Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa serangan tersebut sedang diselidiki.

Share
News Update
Pertamina Shares Self-Sustaining Energy Village Success Stories at COP 29

Pertamina Shares Self-Sustaining Energy Village Success Stories at COP 29

China Calls for Accelerated Construction of China-Thailand Railwa...

Chinese President Xi Jinping emphasized the importance of accelerating the construction of the China-Thailand Railway and expanding cooperation in innovative fields such as new energy, the digital economy, and artificial...

President Prabowo Highlights Indonesia's Renewable Energy Commitm...

President Prabowo also explained that Indonesia has great potential in developing green energy, including geothermal, hydro, solar power, and bioenergy.

Jakarta Residents Must Sort Waste to Avoid Retribution Fees

The Jakarta Provincial Government (Pemprov) will require residents to sort their waste starting January 1, 2025, to be exempt from the cleaning service levy (RPB).

2 Tourism Villages in Indonesia Receive Best Tourism Villages 202...

Jatiluwih Tourism Village (Bali) and Wukirsari Tourism Village (Special Region of Yogyakarta) won the “Best Tourism Villages 2024” award from the United Nations World Tourism Organization

Trending